Kompilasi beberapa berita dan artikel menarik di tahun 2022. (Ilustrasi: Tsabit Aqdam Fidzikrillah/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba- 365 hari hampir usai, esok hari kita mulai hitungan dari satu. Ibarat membuka lembaran baru dalam kehidupan, mungkin saat ini orang sedang harap-harap cemas lembaran itu diisi dengan kebahagiaan dan keajaiban. Bisa jadi harapan punya “rumah” yang lebih nyaman atau sekedar “penampung keluh kesah” yang lebih peka di Kampus Biru.
Sejauh ini, tahun 2022 dibuka dengan cerita adaptasi dilanjutkan dengan berbagai kehebohan hari-hari Kampus Biru. Bersyukur tahun ini dibuka dengan Pertemuan Tatap Muka Terbatas (PTMT) dimana artinya kampus mulai memiliki tanda-tanda kehidupan lagi. Kehidupan sesederhana mahasiswa berlalu lalang, sekre-sekre tidak berjamur lagi, tawaf keliling Tamansari hanya untuk mendapatkan parkir dan sebagainya.
Sayangnya proses adaptasi tidak semudah itu, hingga menuju pergantian tahun kehidupan yang dimaksud belum tercapai sempurna. Masih banyak sekretariat yang selalu sepi, jarang tampak mahasiswa yang berhamburan di lorong-lorong menunggu kelas, bahkan batasan jam menggunakan sekretariat pun masih diberlakukan. Beruntung Suara Mahasiswa mencatat rekam jejak 2022 melalui beberapa liputan yang kami lansir pada situs web ini, jadi selamat membaca kilas balik berita edisi 2022 Suara Mahasiswa.
1. PTMT hingga Blended Learning
Universitas Islam Bandung (Unisba) laksanakan Perkuliahan Tatap Muka Terbatas (PTMT) bagi mahasiswa semester II dan IV pada Januari 2022. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa diharuskan melakukan registrasi PTMT dengan mengunggah surat izin orang tua, surat izin pribadi, dan sertifikat vaksin di website Sistem Informasi Unisba (Sisfo). Berita yang dilansir pada Selasa (25/01/22) ini menjadi angin segar bagi siapapun yang merindukan kehidupan kampus.
Walaupun dalam perjalanannya, akses sekre organisasi mahasiswa (Ormawa) masih ditutup, lahan parkir jadi sepi, hingga pedagang Kantin Barokah yang memutuskan berhenti berjualan karena sepi pembeli. Kemudian dilanjutkan pada semester ganjil 2022, Unisba menerapkan sistem blended learning. Yaa cukuplah untuk menambah penghuni kampus perharinya.
2. Wisuda Hybrid yang Tertunda karena PPKM diperketat
Setelah dua tahun wisuda dilaksanakan secara dalam jaringan (daring), pada Sabtu (26/3/22) menjadi kali pertama Unisba melaksanakan wisuda hybrid. Walaupun kabar diawali dengan penundaan jadwal wisuda akibat PPKM diperketat. Semua tetap merasakan kembali euforia yang sempat hilang. Hanya saja, para wisudawan dan wisudawati yang kebagian daring tetap mengelukan esensinya.
Seperti salah satu wisudawan Fakultas Psikologi, Gita Safira, merasakan beberapa hambatan saat acara berlangsung, “Hambatan paling suara dari Unisba itu terkadang kecil, terkadang juga besar yang membuat orang di rumah saya kaget.”
3. Masalah Kantin Deret (Kander) yang Tidak Pernah Usai
Mulai dari keluhan renovasi yang gak beres-beres, kander jadi tempat nongkrong yang penuh sampah, lahan jualan menjadi sumpek karena pemasangan pagar besi, hingga keamanan yang justru semakin minim pasca renovasi. Begitulah cerita nano-nano yang datang dari Kander.
4. Sekre Badan Eksekutif Mahasiswa Unisba (BEMU) disegel sebab mengundang Partai Politik (Parpol)
Pada salah satu Program Aktivitas Kerja (Aker) BEMU yang diselenggarakan pada Selasa (23/08) menimbulkan aksi protes secara simbolis dari sejumlah Mahasiswa Unisba. Kala itu , BEMU mengadakan Focus Grup Discussion (FGD) bertema Peran Mahasiswa dalam Mencegah Politik Identitas Menjelang Pemilu Serentak Tahun 2024 dengan mengundang pembicara dari salah satu Parpol.
5. Peraturan busana muslim: Pakai Busana Muslim atau tidak dilayani Universitas
Berita akan diterbitkannya aturan berbusana muslim sudah ada sejak (14/06). Saat itu pihak universitas telah memiliki draft yang siap untuk disahkan hanya saja mereka tidak ingin gegabah dalam menerbitkannya. Sampai pada akhirnya Rektor Universitas Islam Bandung (Unisba) resmi mengesahkan Surat Keputusan (SK) berbusana muslim dan mensosialisasikannya melalui dalam jaringan (daring) pada Selasa (9/8). Berbagai aturan dan sanksi dalam SK menimbulkan pro dan kontra dikalangan mahasiswa Unisba.
6. Dibentuk hingga Uji Publik Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS)
Kisah pembentukan Satgas PPKS ini menuai beberapa polemik. Mulai dari pembentukan panitia seleksi Satgas PPKS yang terkesan tertutup hingga proses penilaian uji publik yang juga cukup membingungkan.
Seperti kata salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom),Mohamad Ardaffa Satibi yang dikutip dari berita suaramahasiswa.info mengungkapkan bahwa ia ragu akan keberlanjutan Satgas PPKS ini mengingat sosialisasinya yang tidak jelas.“Semoga satgas PPKS ini berjalan dan terbentuk secara sistematis serta perihal sosialisasi yang dilakukan satgas nanti tercapai ke target yang ditentukan.” Tuturnya pada Selasa (1/11).
7. RKUHP dan kenaikan BBM
Selain pejabat kampus, pejabat negara juga hobi membuat mental rakyatnya break dance tiap waktu. Isu terkait RKUHP dan BBM kala itu terus-terusan memicu aksi dari berbagai kalangan mulai dari mahasiswa, masyarakat hingga elemen lain yang terdampak seperti buru dan jurnalis.
8. Lab farmasi meledak karena Kebocoran Saluran Gas
Karena lalainya perawatan laboratorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), pada Rabu (12/10/22) terjadi ledakan yang cukup membuat geger kampus. Terdapat empat mahasiswa yang terdampak dari ledakan tersebut, satu diantaranya dibawa ke Unit Gawat darurat (UGD) Rumah Sakit (RS) Borromeus. Sementara korban luka-luka sudah dipulangkan setelah kondisinya membaik.
9. Pemilihan Raya (Pemira) lagi-lagi Sepi peminat
Penghujung tahun ditutup dengan Badan Penyelenggara Pemilihan Umum (BPPU) yang memperpanjang waktu Pemira hingga dua kali. Pasalnya hingga batas akhir waktu pendaftaran belum ada satu calon pun yang mendaftar. Menurut Ketua BPPU, Muhammad Rhamdan kurangnya sosialisasi diduga menjadi penyebab sepinya pendaftar pasangan Calon Presiden dan wakil Presiden Mahasiswa.
Redaksi.