
Suasana Sekretariat Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang bertempat di Lantai 2 Gedung Akuarium, Jalan Tamansari No. 1 pada Jumat (21/01/2022). Terlihat Sekretariat sepi karena masih diberlakukannya penutupan oleh pihak kampus. (Muhammad Khaira Faiq/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Memasuki tahun kedua Universitas Islam Bandung (Unisba) menerapkan model perkuliahan online, berbagai fasilitas kampus ditutup demi pencegahan pandemi covid-19, salah satunya Sekretariat Organisasi Mahasiswa (Sekre Ormawa). Adapun hingga menjelang diadakannya Pertemuan Tatap Muka Terbatas (PTMT) tahun 2022, masih belum ada kepastian terkait pembukaan Sekre Ormawa.
Menanggapi hal tersebut, Formatur Presiden Mahasiswa (Presma) Unisba, Darlingga Prasetio, mengaku sudah berbicara dengan Wakil Rektor (Warek) III, Bidang Kemahasiswaan terkait aktivasi Sekretariat. Dari diskusi tersebut, Warek III menyebut pembukaan Sekretariat bisa dilakukan bersamaan dengan kegiatan PTMT.
“Saya sudah berdiskusi dengan Warek III sejak bulan Desember 2021, dari diskusi tersebut Warek III mengeluarkan statement bahwa Sekre bisa dibuka mengikuti mulainya PTMT, sekitar awal bulan Februari 2022.” Ujar Darlingga ketika diwawancarai pada Rabu (19/01).
Selain itu, hal ini menjadi usaha Darlingga dalam memenuhi misinya saat mencalonkan diri sebagai Presma, yaitu mengkonsolidasikan organisasi intra kampus dalam mewujudkan tri dharma perguruan tinggi.
Darlingga berencana mengadakan sosialisasi dengan para Ormawa terkait pembukaan Sekretariat. Namun, ia belum menetapkan waktu untuk sosialisasi tersebut. “Nanti akan ada perwakilan dari masing-masing Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan fakultas yang punya Sekretariat, lalu akan ada duduk bareng sekaligus sosialisasi.”
Kepala Bagian (Kabag) Kemahasiswaan dan Alumni, Hikmat Taofiq mengungkapkan bahwa belum ada kepastian mengenai pembukaan Sekretariat. Saat ini ia masih berdiskusi dengan Warek III mengenai aturan tetap untuk pembukaan Sekretariat. Namun, untuk ormawa yang ingin menggunakan Sekretariat, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi selama fasilitas kampus ditutup.
“Sebelumnya hanya 5 orang dengan durasi 2 jam yang boleh masuk ke Sekre, tapi sekarang dilonggarkan menjadi 20 orang, namun tetap dalam pantauan dan mengikuti protokol kesehatan.” Kata Taofiq saat ditemui di Kantor Kemahasiswaan Unisba, Jalan Purnawarman No. 63 pada Rabu (19/01).
Penutupan Sekretariat membuat beberapa Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) dan UKM merasa kesulitan. Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (BEM Fikom), Muhammad Muzzakki menyebut jika ditutupnya Sekretariat berpengaruh pada kegiatan organisasi
“Ada saja pengaruh apabila dilihat dari sisi pengurus, kalau harus rapat atau kegiatan di luar, terutama di Kafe masalah biaya. Kalau ada Sekre kan bisa meminimalisir hal tersebut.” Pungkasnya kepada Reporter Suara Mahasiswa hari Rabu (19/01).
Senada dengan Muzzakki, salah satu anggota BEM Fakultas Dakwah, Muhammad Iqbal Muzaffar berharap jika Sekretariat dapat kembali dibuka dan mendapatkan peremajaan sebab hal tersebut sudah lama terbengkalai serta tidak dilakukan.
Selain BEM Fakultas, salah satu anggota UKM Karate, Hafid Hudzaefi merasa pembukaan Sekretariat bisa memudahkan ormawa untuk melaksanakan program keorganisasian seperti rapat atau kegiatan lainnya. Namun, perihal Formatur Presma yang sudah melakukan komunikasi dengan Warek III, Hafid mengaku belum mengetahui apapun mengenai hal tersebut.
“Kalau Sekre sudah dibuka saya harap semua ormawa bisa melakukan kegiatannya lagi. Untuk usaha Presma baru dalam pembukaan Sekre ini saya belum tahu apa-apa,” ujarnya melalui telepon pada Jumat (21/01).
Pewarta: Melani Sri Intan & Tian Ramdani/Job
Penulis: Melani Sri Intan & Tian Ramdani/Job
Editor: Muhammad Khaira Faiq