
Kondisi gerobak pedagang kantin deret (kander) yang dibobol pada Kamis (3/3/2021). (Foto: Sophia Latamaniskha/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Pasca peremajaan Kantin Deret (Kander) di Universitas Islam Bandung (Unisba), beberapa pedagang justru merasa tidak aman sebab kerap alami pencurian. Menurut mereka, hal tersebut terjadi karena lingkungan sekitar Kander yang gelap tanpa penerangan cukup.
Menanggapi hal tersebut Kepala Seksi (Kasie) Kebersihan Unisba, Mastur mengatakan terkait keamanan sudah menjadi tanggung jawab masing-masing pedagang. Selain itu, ia menjelaskan belum ada usulan terkait fasilitas penerangan. “Dulu waktu rapat mau renovasi, tidak ada obrolan sampai pasang listrik.” Jelasnya ketika diwawancarai melalui pesan dalam jaringan (daring), pada Kamis (10/3).
Dalam kasus pembobolan ini pelaku mengincar alat-alat masak dan bahan dagangan yang ada di gerobak. Salah satu pedagang masakan seafood dan minuman, Diki Ajis mengaku telah kebobolan sebanyak empat kali selama kurun waktu satu minggu di Bulan Maret 2022. Ia telah kehilangan satu buah kompor, lima tabung gas dan beberapa bahan minuman.
Menurutnya, sejak Kander direnovasi ia menjadi lebih sering kebobolan. Ia mengatakan posisi yang tertutup dan gelap menjadi lebih mudah alami pencurian. “Dulu mah bangku bisa dilipat dan diikat pakai rantai ke badan gerobak. Ayolah kerja samanya (Universitas), untuk pengamanan saya sudah berusaha untuk dengan kunci namun masih saja terjadi lagi.” Ujarnya.
Senada dengan Diki, pedagang masakan Tutug Oncom, Hari Asariadi merasa kondisi Kander yang terlalu gelap dan sepi menjadi penyebab utama pelaku mudah beraksi. Ia mengaku sudah alami tiga kali pencurian sejak 2020. Saat ini ia merasa takut menyimpan barang dagangan di lokasi karena sudah alami tiga kali pencurian.
“Pencurian pertama di tahun 2020 mereka dapat tempat nasi yang besar, kemudian saya pindahkan barang-barang ke bawah kolong gerobak tapi kebobolan lagi. Nah, kalau yang sekarang (Kamis, 3/3/2022) mereka zonk karena saya kosongkan gerobaknya.” tuturnya.
Selain lapak Tutug Oncom, beberapa pedagang lain juga sering kehilangan, diantaranya: pedagang katsu, makaroni, seafood, jus dan minuman dingin. Namun saat pembobolan Kamis lalu, pedagang katsu, M. Nazam Fadillah mengatakan tidak kehilangan apapun hanya saja gemboknya hampir rusak oleh pelaku.
Terkait hal tersebut, pedagang berharap segera disediakan fasilitas penerangan dan petugas yang berpatroli di sekitar Kander. Hari menambahkan, ia merasa terlalu jauh untuk menjangkau dan menyampaikan aspirasi pada pihak universitas atas kasus ini. Para pedagang berharap mahasiswa dapat menjadi jembatan antara universitas dengan pihaknya.
“Badan Eksekutif Mahasiswa Unisba (BEMU) teh bukan hanya untuk mahasiswa aja, itukan mencangkup lingkungan sosial di Universitas ya. Jadi jangan liat keluar dulu dong, seperti buat bakti sosial (di luar) sementara di lingkungan kita sendiri engga dilihat.” Jelas Hari.
Pewarta: Sophia Latamaniskha
Penulis: Sophia Latamaniskha
Editor: Tazkiya Fadhillah