
Suasana kantin barokah atau kantin teknik (kantek) yang sepi karena tidak ada pedagang yang berjualan lagi pada Rabu (23/02/2022). (Foto: Melani Sri Intan/job)
Suaramahasiswa.info, Unisba- Sejak diberlakukannya Perkuliahan Tatap Muka Terbatas (PTMT) di Universitas Islam Bandung (Unisba) pada Januari 2022, Kantin Barokah atau Kantin Teknik (Kantek) resmi dibuka pada Senin (14/02). Namun, suasana kampus yang masih sepi dan jumlah mahasiswa yang terbatas menyebabkan pedagang memutuskan untuk tidak berjualan lagi.
Pihak Kopsyakardos, Agni Rusdiana mengatakan Satuan Tugas (Satgas) memutuskan Kantek kembali dibuka namun tidak bersifat wajib. “Kita tekankan bagi pedagang yang mau jualan apabila sakit jangan memaksakan.” Ujarnya ketika diwawancarai pada Selasa (22/02).
Pedagang sempat merasa antusias sebab sudah dua tahun tidak berjualan. Ia memaparkan ada lima stand yang buka di hari pertama kantin beroperasi, namun mereka hanya bertahan dua hingga tiga hari saja. Selain sepi pelanggan, kondisi kesehatan pedagang juga menurun.
“Terus kita tuh (pengelola) persiapannya mepet (mendadak), cuma dua hari jadi memang belum ada persiapan sebelumnya.” Tambahnya.
Ia menambahkan pihak Kopsyakardos tetap melakukan promosi pembukaan kantek dengan menyebarkan brosur di depan gerbang kampus, mading dan ruang kuliah. Namun, hal ini dirasa tetap kurang efektif sebab mahasiswa yang berada di lingkungan kampus masih sangat sedikit.
Salah satu pedagang Kantek, Annisa mengaku sempat berjualan selama tiga hari sejak kantin beroperasi, kemudian tutup karena kondisi kesehatannya menurun. “Kalau saya mah ngikutin aja gimana baiknya, tapi pengennya mah dikasih tahu bahwa kantin barokah tuh sudah dibuka.” Jelasnya ketika diwawancarai melalui pesan dalam jaringan (daring) pada Selasa (22/02).
Berbeda dengan Annisa yang tidak berdagang karena kondisi kesehatan, salah satu pedagang katsu, Mulyati mengeluhkan terkait promosi kepada mahasiswa. Menurutnya pihak Kopsyakardos kurang melakukan promosi. Ia berharap adanya perhatian lebih dan bantuan terhadap pedagang.
“Setelah kantin dibuka kembali saya sempat jualan selama empat hari, tapi karena sepi jadi saya enggak jualan lagi. Mungkin karena kurang promosi dari pihak koperasi jadi mahasiswa pun belum pada tau.” Tuturnya melalui telepon daring pada Selasa (22/02).
Senada dengan Mulyati, Penjual sushi dan nasi goreng seafood, Dedi Supriadi menganggap bahwa sepinya pembeli dikarenakan kurangnya promosi. “Dengan kondisi kantin saat ini, saya berharap agar pihak kantin mengadakan promosi karena hal itu akan memberi dampak positif bagi pihak kantin.” Jelasnya melalui telepon daring pada Selasa (22/02).
Menurut salah satu mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (MIPA), Muhammad Rivaldi Yusuf salah satu penyebab sepinya Kantek yaitu beberapa aturan kampus yang membuat mahasiswa tidak bisa terlalu lama berada di sana. Mahasiswa angkatan 2021 ini berharap para pedagang bisa tabah dalam menghadapi kondisi kantin saat ini.
“Mungkin karena aturan 3M yang ditetapkan di kampus, jadi mahasiswa pun males atau bahkan tidak tertarik diem kantin, ditambah mahasiswa yang datang pun masih sedikit”. Jelasnya melalui pesan daring pada Rabu (23/02).
Selain Rivaldi, Salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) angkatan 2020, Ayuni raina berharap pihak kantin juga melakukan promosi melalui mulut ke mulut, sehingga mahasiswa baru mengetahui keberadaan kantin barokah.
Pewarta: Melani Sri Intan dan Tubagus Fakhrizal Insan / job
Penulis: Melani Sri Intan / job
Editor: Sophia Latamaniskha