Suasana Kantin Deret Universitas Islam Bandung (Unisba) Jl. Tamansari No. 1 pada Rabu (10/01/2022). Nampak sebagian ruas kantin deret yang masih belum ditutupi pagar besi dari program peremajaan kantin deret. (Prayoga Anugrah Maulana/Job)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Renovasi Kantin Deret (Kander) yang dilakukan Universitas Islam Bandung (Unisba) hingga saat ini belum rampung. Sejak Minggu (10/10/2021), progres perenovasian baru mencapai tahap I, yaitu pemasangan keramik. Hingga Senin (10/01/2022) hanya sebagian ruas kantin yang sudah ditutupi dengan pagar besi dan diganti meja kursi baru. Hal tersebut menimbulkan berbagai tanggapan dari pedagang dan mahasiswa.
Salah satu pedagang di Kander atas depan Sekretariat Resimen Mahasiswa (Menwa), Ida mengatakan alasan kantin ruas atas di depan Menwa belum dipasangi pagar besi karena ukuran yang tidak sebesar ruas bawah dekat gerbang utama. Selain itu, menurutnya, Milad Unisba pada Senin (15/11) menjadi alasan kenapa kantin bagian tengah dipasangi pagar besi terlebih dahulu. “Banyak tamu datang, biar keliatan bagus,” ujar Ida.
Selain itu, ia mengeluhkan jika keamanan kantin yang belum direnovasi sangat minim. Tiap malam hari sering dijadikan tempat nongkrong sehingga membuat kantin jadi berantakan dan penuh dengan sampah. Hal tersebut diperparah dengan tidak adanya ketersediaan tempat sampah, sehingga pedagang harus membawa kantong plastik sampah sendiri.
Berbeda dengan Muhammad Samu’i, salah satu pedagang di ruas kantin yang sudah ditutupi pagar besi. Ia mengatakan jika dirinya senang ketika lapaknya di kantin deret sudah mulai direnovasi dengan dipasangnya pagar besi karena hal tersebut membuat keamanan lebih terjamin. Namun, disisi lain ia mengeluhkan soal ruang di dalam kantin deret yang menjadi lebih sempit dibandingkan sebelumnya.
Selain ruangan yang sempit, Samu’i juga mengeluhkan tentang mahasiswa yang sering membuang sampah sembarangan di area dalam kantin. Bahkan menurutnya kerap ada mahasiswa yang mencorat-coret gerobak. “Kadang-kadang ini gerobak dicorat-coret sama mahasiswa.” Ujar Samu’i ketika diwawancarai pada Rabu (29/12).
Senada dengan Samu’i salah satu mahasiswa Fakultas Dakwah, Muhammad Iqbal Muzaffar pun mengeluhkan pemasangan pagar besi di kander yang justru tidak membuatnya lebih nyaman melainkan lebih sumpek. “Diluar ekspektasi sih, jadi lebih sempit seperti sangkar burung dan membuat sumpek. Padahal jangan dikasih pagar.” Ungkapnya saat diwawancarai di depan Student Center (SC) Unisba pada Rabu (01/10).
Ia menambahkan, pemasangan pagar sebagai penanggulangan dari sampah mahasiswa yang nongkrong di malam hari, maka hal itu bukan solusi yang tepat. menurutnya akan lebih baik jika memberikan fasilitas tempat sampah saja, dibandingkan harus menutupi kantin deret dengan pagar besi.
Terkait hal tersebut, Suara Mahasiswa telah menghubungi pihak kampus. Namun, hingga berita ini terbit, pihak kampus yang berwenang belum dapat dihubungi terkait semua keluhan yang muncul dalam proses perenovasian kander.
Pewarta: Tsabit Aqdam Fidzikrillah
Penulis: Tsabit Aqdam Fidzikrillah
Editor: Sophia Latamaniskha