Foto aksi teatrikal dari mahasiswa Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) dalam Mimbar Bebas yang digelar oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandung di Depan Gedung Sate, Kota Bandung pada Sabtu (20/8).
Suaramahasiswa.info, Unisba- Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandung menggelar mimbar bebas dengan tema “Membela Kebebasan Berekspresi” di depan Gedung Sate, Kota Bandung pada Sabtu (20/8). Kegiatan tersebut dilakukan sebagai respon terhadap permasalahan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) yang dapat memberangus kebebasan pers.
Terkait hal ini, Ketua AJI Bandung, Tri Joko Heriadi mengatakan mimbar bebas terbuka bagi semua pihak yang ingin menyampaikan kegelisahannya tentang isu ancaman kebebasan berekspresi. Oleh karena itu, acara dihadiri oleh beberapa Lembaga Pers, masyarakat, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung dan beberapa organisasi kolektif di Kota Bandung.
“Yang dirugikan kalau Pasal-pasal ini lolos bukan semata-mata jurnalis, melainkan juga publik. Jurnalis ini kan bekerja untuk publik, ketika jurnalis maupun Pers Mahasiswa (Persma) takut meliput secara tajam maka yang akan terdampak adalah warga.” Ungkapnya dalam wawancara pada Sabtu (20/8).
Ia menambahkan acara tersebut sangat didukung oleh pihak-pihak yang sudah terlibat sejak awal, seperti kawan-kawan Persma, Lembaga Bantuan Hukum (LBH), dan lain-lain. Menurutnya, hal terpenting yang harus dilakukan setelah acara ini adalah menjaga komunikasi serta membuat agenda-agenda dan aksi lanjutan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Divisi Advokasi AJI Bandung, Fauzan Sazli mengatakan acara tersebut akan menjadi permulaan bagi seluruh pihak yang melawan pengekangan kebebasan berekspresi agar terus melakukan konsolidasi. Ia berpendapat, bahwa perlawanan terhadap pengekangan berekspresi mesti dilakukan secara bersama dan terus-menerus.
Senada dengan itu, Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Pers Mahasiswa Bandung (FKPMB), Raja Ilham mengungkapkan jika isu-isu seperti ini akan terus ada dan kita harus tetap melawan. “Ayolah kita (Persma) sama-sama melawan dan memberitakan kebenaran. Mau nantinya ada intervensi dan represifitas kita sama-sama melawan.” Ungkap Raja pada Sabtu (20/8).
Penulis: Tsabit Aqdam Fidzikrillah
Reporter: Tsabit Aqdam Fidzikrillah
Editor: Sophia Latamaniskha