Ilustrasi orang yang kebingungan mengisi penilaian Uji Publik Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan seksual (PPKS) karena tidak mengenal calon anggota yang ada. (Ilustrasi: Tsabit Aqdam Fidzikrillah/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba- Bagian Kemahasiswaan Universitas Islam Bandung (Unisba) mensosialisasikan pelaksanaan Uji Publik kepada 23 orang calon anggota Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) melalui akun resmi Instagram @kemahasiswaan.unisba pada Kamis (20/10). Disebutkan bahwa penilaian terhadap calon anggota dilakukan dengan cara mengisi formulir secara daring.
Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Wakil Rektor (Warek) III Unisba, Amrullah Hayatudin mengatakan Uji Publik dilaksanakan untuk menegakkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 30 Tahun 2021 tentang PPKS. Panitia Seleksi memandang Uji Publik ini sebagai wadah penilaian publik untuk para kandidat satgas PPKS.
Hasil penilaian tersebut kemudian digunakan sebagai data pertimbangan Panitia Seleksi (Pansel) untuk memilih anggota tim Satgas PPKS. Menurutnya, civitas akademika Unisba tidak diwajibkan untuk mengisi penilaian jika tidak mengenal kandidatnya.
“Uji publik itu memberikan penilaian terhadap para calon anggota tim Satgas PPKS, bukan untuk memilih, karena yang menentukan itu (satgas) adalah Pansel.” Ucapnya saat diwawancarai pada Selasa (1/11).
Amrullah pun mengatakan pelaksanaan Uji Publik ini tidak dilaksanakan secara terbuka sebab terkendala dengan waktu dan anggaran. Oleh karena itu, pihak Pansel memutuskan bahwa kandidat Satgas PPKS cukup ditampilkan di masyarakat umum melalui media sosial saja.
Selanjutnya, anggota Satgas PPKS akan ditentukan pada rapat yang akan dilaksanakan pada Jumat (4/11). Di samping hasil dari Uji Publik, Pansel akan melihat integritas dan komitmen dari calon anggota tim Satgas PPKS Unisba.
Menanggapi hal tersebut, salah satu mahasiswa Fakultas Hukum angkatan 2020, Rizki Aliah Yasmin berharap dengan dibentuknya satgas PPKS dapat meminimalisir terjadinya kekerasan seksual di lingkungan kampus. Rizki merespon dengan positif akan kehadiran Satgas PPKS ini.
Lain halnya dengan salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom), Mohamad Ardaffa Satibi yang mengungkapkan bahwa ia ragu akan keberlanjutan Satgas PPKS ini mengingat sosialisasinya yang tidak jelas. Namun ia juga berharap agar Satgas PPKS Unisba dapat berjalan dengan baik.
“Semoga satgas PPKS ini berjalan dan terbentuk secara sistematis serta perihal sosialisasi yang dilakukan satgas nanti tercapai ke target yang ditentukan.” Tuturnya melalui pesan Whatsapps pada Selasa (1/11).
Reporter: Farhan Anfasa Hidayat & Tsabit Aqdam Fidzikrillah
Penulis: Syifa Khoirunnisa
Editor: Tsabit Aqdam Fidzikrillah