Mari berkemas dan antarkan bulan Desember ke penghujung jalan. Walaupun mungkin, pahit-manis-nya tahun ini masih terasa nyata. Namun, setiap langkah harus diamini sebagai penerimaan diri atas sebuah pencapaian, karena seperti lagu Bernadya, “Sialnya Hidup Harus Tetap Berjalan”.
Pasca Universitas Islam Bandung (Unisba) disibukkan dengan drama Pemilihan Raya (Pemira) yang menghabiskan waktu hampir satu tahun di 2023. Pada tahun ini, gejolak politik hadir dalam skala nasional, rakyat dibuat geram oleh tingkah Pemerintah Indonesia saat mengadakan pesta demokrasi.
Suara Mahasiswa pun telah merekam beberapa kejadian tersebut. Sebagai penutup tahun ini, penulis akan mengajak pembaca sekalian melihat kembali hal yang sudah kita lewati sepanjang 2024.
- Pelantikan DAMU-BEMU Setelah Tujuh Purnama
Pelantikan Dewan Amanat Mahasiswa Unisba (DAMU) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Unisba (BEMU) yang telah ditunggu-tunggu akhirnya dilaksanakan pada Senin, (8/1). Sebelumnya, pelantikan ini sempat ditunda karena kedua belah pihak masih alami kekurangan anggota.
Pelantikan dilakukan kepada 8 pengurus DAMU dan 22 pengurus BEMU. Dalam pelaksanaan pelantikan pun terdapat beberapa kendala, seperti keterlambatan waktu pembukaan acara akibat menunggu tamu undangan dan kurangnya waktu persiapan.
Di sisi lain, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara Mahasiswa (Pasuma) malah tidak mendapat undangan pelantikan tersebut. Hal ini pun dikonfirmasi oleh Ketua Pasuma dan mengaku sudah mendapat permohonan maaf dari BEMU.
Ucapan Presiden Indonesia ke-7, Joko Widodo soal presiden boleh memihak kepada salah satu Pasangan Calon Presiden baru memantik para akademisi untuk menyatakan sikap penolakannya. Sama halnya juga di Unisba, jajaran senat universitas, sivitas akademika, dan para alumni berkumpul untuk melakukan deklarasi sikap di depan Gedung Dekanat Jalan Tamansari No. 24, Kota Bandung. Pernyataan dibacakan oleh Wakil Rektor I, Harits Nu’man pada Senin, (5/2).
Harits menyatakan Unisba telah mengambil sikap untuk tidak memiliki hubungan dengan organisasi masyarakat dan memihak ke pasangan calon mana pun. Dalam rilisnya, Unisba mendesak Presiden Joko Widodo bersikap netral dan mengayomi masyarakat lebih luas guna tidak terjadinya abuse of power dan memberikan adab keteladanan dalam bernegara.
Pertengahan tahun 2024 ini Kampus 1 Unisba kedatangan sepasang ayam kate milik Mahasiswa Pecinta Alam (Mapenta) yang diberi nama Ipoy dan Piyo. Setelah sebelumnya ditinggalkan oleh James dan Joni, dua ayam yang dulu sempat dipelihara oleh Mapenta. Kehadiran dua ayam kate itu pun mendapat sambutan manis dari penghuni kampus.
Proses rangkaian Pemilihan Raya BEM Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) sempat terhenti pada tahapan verifikasi berkas Pasangan Calon (Paslon) pada Rabu, (12/6). Kepanitiaan Pemilihan Persidangan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (KP2FTK) ungkap penundaan Pemira ini disebabkan terdapat kendala persuratan hingga administrasi persyaratan.
Menanggapi penundaan Pemira ini, Muhammad Agum Hidayah, salah satu Paslon, mengatakan bahwa Pemira untuk sementara memang lebih baik ditunda terlebih dahulu. Menurutnya, pihak KP2FTK belum matang dalam mempersiapkan Pemira dan tidak mengetahui jelas bagaimana Pemira seharusnya berjalan.
Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) alami penurunan akreditasi dari yang semula Unggul menjadi Baik Sekali pada Selasa, (16/7). Menindaklanjuti hal tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fikom menggelar kegiatan Audiensi Fikom bersama jajaran fakultas di Gedung Ahmad Sadali Universitas Islam Bandung (Unisba), pada Jumat, (9/8).
Melalui Audiensi, Dekan Fikom, Atie Rachmiatie mengungkapkan turunnya akreditasi Fikom karena dua dari sembilan komponen belum terpenuhi dari Instrumen Pemantauan dan Evaluasi Peringkat Akreditasi (IPEPA). Selanjutnya mereka akan berupaya untuk mengajukan re-akreditasi dan menargetkan dalam waktu dua bulan, akreditasi Fikom dapat menjadi Unggul kembali.
Setelah di awal tahun, Rakyat Indonesia dibuat kesal dengan tingkah pemerintah loloskan anak presiden menjadi Calon Wakil Presiden. Pada bulan Agustus, pemerintah kembali berulah dengan berusaha membuat Pilkada dapat dimasuki oleh anak ke-dua Presiden Indonesia yang belum cukup umur.
Rakyat pun marah dan kecewa, pada Rabu (21/8) pengguna media sosial ramai menaikkan tagar “Kawal Putusan MK” dan “Peringatan Darurat”, disertai gambar Garuda Pancasila berlatar biru. Keesokan harinya, ribuan masyarakat Jawa Barat (Jabar) dari berbagai elemen melakukan aksi demonstrasi menggugat Pemerintah Indonesia di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jabar.
Cerita di balik aksinya pun tak kalah menegangkan. Unisba menjadi salah satu titik evakuasi aksi di Kota Bandung dan menyaksikan banyaknya massa aksi yang menjadi korban represifitas aparat. Selama dua hari aksi, total sekitar 112 orang dievakuasi dan 37 orang ditangkap polisi. Tidak hanya itu, jurnalis dari Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) pun turut menjadi korban kekerasan aparat kepolisian.
Setelah berjuang selama delapan tahun, warga Dago Elos akhirnya mendapat secercah harapan untuk dapat menguasai kembali tanahnya. Hal ini berdasarkan hasil sidang putusan yang menyatakan bahwa Muller CS divonis penjara selama 3 tahun 6 bulan pada Senin, (14/10) di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, tepatnya Jalan L.L.R.E. Martadinata No.74-80, Kota Bandung.
Hakim PN Bandung mengungkapkan bahwa masing-masing terdakwa terbukti melanggar Pasal 266 ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Pasal tersebut mengatur pemalsuan surat dan dokumen yang dalam hal ini terkait tanah Dago Elos.
Miftahuddin Ramli alias Midun, seorang aremania, melakukan perjalanan dari Malang ke Jakarta menggunakan sepeda untuk mengenang Tragedi Kanjuruhan yang belum temui titik terang. Dalam perjalanannya, ia menyambangi Kota Bandung dan melakukan dialog bersama di Perpustakaan Ajip Rosidi pada Sabtu, (28/9).
Pria 52 tahun itu merasa menjadi korban juga karena dirinya adalah salah satu dari aremania. “Perasaan ini muncul dari realisasi aremania, salam satu jiwa adalah sumpah bagi saya, dan saya merasa menjadi korban karena saya aremania,” kata Midun.
Universitas Islam Bandung (Unisba) berencana akan melelang bus kampus yang selama ini menjadi salah satu sarana transportasi para mahasiswa. Selain itu, pimpinan yayasan juga merealisasikan penggantian mobil dari setiap fakultas karena pemakaian sudah lebih dari satu dekade.
Akhir tahun, emosi rakyat masih tak dibuat tenang oleh pemerintah. Kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% akan diberlakukan mulai Rabu, (1/1/2025). Kebijakan ini sontak menuai banyak kritik, terutama dari kalangan masyarakat dan mahasiswa, yang khawatir akan dampaknya terhadap kenaikan harga barang dan biaya hidup yang semakin tinggi.
Padahal, wacana sebelumnya pemerintah akan menaikan pajak hanya pada barang premium. Ternyata harga barang kebutuhan sehari-hari yang sering digunakan mahasiswa, seperti sabun, detergen, obat nyamuk, hingga pulsa, layanan internet, dan platform streaming juga akan ikut naik.
Sekian rentetan kejadian yang telah kami rangkum pada tahun ini. Kiranya pembaca sekalian dapat melirik dan memperhitungkan kembali hal yang dapat diambil pelajarannya.
Salam,
Redaksi.
*Naskah dihimpun dari laman Suara Mahasiswa sepanjang tahun 2024.