Suaramahasiswa.info, Unisba– Dewan Amanat Mahasiswa Unisba (DAMU) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEMU) Periode 2023-2024 resmi dilantik pada Senin, (08/01) di Gedung Hj. Kartimi Kridhoharsojo, Jalan Tamansari No. 1, Kota Bandung. Ditetapkan 8 pengurus DAMU dan 22 pengurus BEMU.
Ketua DAMU Rafie Muhammad Aziz menuturkan dalam acara ini secara resmi BEMU dilantik oleh Ketua DAMU, sedangkan DAMU dilantik oleh Presidium Sidang yang telah ditetapkan oleh DAMU. Adapun, anggota DAMU terdiri dari lima Fakultas, yaitu Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Syariah, Psikologi, Teknik, dan Hukum.
Menurutnya, di periode kali ini, DAMU akan berfokus untuk merapikan administrasi. Rapat Kerja (Raker) pun akan dilaksanakan satu pekan setelah pelantikan.
“Seharusnya DAMU itu dilantik oleh mahasiswa, tapi supaya lebih terstruktur kita (DAMU) memilih menggunakan presidium. Mungkin untuk pelantikan kedepannya bisa lebih objektif lagi dalam memilih presidium,” jelas Rafie pada Senin (08/01).
Dalam pelaksanaan pelantikan terdapat beberapa kendala, seperti keterlambatan waktu pembukaan acara akibat menunggu tamu undangan dan kurangnya waktu persiapan. Berbeda dari tahun sebelumnya, agenda pelantikan DAMU-BEMU kali ini diisi oleh acara talkshow bertema “Peran Mahasiswa dalam Menghadapi Bonus Demografi”.
“Persiapannya tuh efektifnya cuman satu sampai dua minggu saja. Jadi pelantikan yang mengundang 150 orang dan ada talkshow juga terasa hectic karena mepet waktunya,” kata Rafie.
Presiden Mahasiswa (Presma) Unisba Muhammad Ramdan Suliana mengatakan pemilihan tema tersebut bertujuan agar BEMU menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas untuk mencapai bonus demografi. “Antusias mahasiswa cukup ramai, ya. Banyak yang menyikapi hal ini, meskipun saat peralihan dari sidang ke talkshow beberapa mahasiswa banyak yang keluar, tapi menurut saya pelopor itu tidak mementingkan kuantitas tapi kualitas,” katanya pada Senin (08/01).
Ia mengungkapkan, sebelum melakukan Raker, pihaknya akan mengadakan kegiatan Rapat Dengar Pendapat bersama mahasiswa Unisba dalam tiga sampai empat hari pasca pelantikan. Menurutnya hal itu dilakukan supaya program BEMU ke depan berdasar pada kebutuhan mahasiswa.
Menanggapi pelantikan ini, Ketua Umum DAM Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Riyandi Baehaqi menyayangkan keterlambatan acara pada acara pembukaan. Di sisi lain, ia menilai jika kegiatan talkshow kurang mendapat sambutan antusias dari mahasiswa. “Saya lihat antusias mahasiswa terhadap aktivitas kurang, ya, mungkin kurang sosialisasi atau branding dari DAMU atau BEMU untuk meluruskan acara pelantikan,” katanya pada Senin (08/01).
Berbeda dengan Riyandi, Ketua Umum Paduan Suara Mahasiswa (Pasuma) Erlangga Muharam mengaku jika pihaknya tidak mendapat undangan secara resmi untuk menghadiri acara pelantikan tersebut. “Sebelumnya memang pernah ada obrolan akan ada pelantikan, cuman saya pun tidak tahu kenapa tidak ada undangan secara resminya. Saya tahunya dari story Instagram, ada informasi ada pelantikan DAMU dan BEMU,” ungkap Erlangga pada Selasa (09/01).
Meski begitu, ia berharap agar DAMU dan BEMU dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada pada periode sebelumnya. Ia juga berharap agar seluruh Lembaga Kegiatan Mahasiswa (LKM) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dapat merasakan dampak baik dari periode saat ini.
Ramdan mengaku pihak BEMU tidak sempat mengirim surat undangan tersebut karena kesibukan dalam mempersiapkan pelantikan. “Sebenarnya itu memang kesalahan kami (BEMU, Red) tidak mengirim undangan kepada Pasuma karena saat itu posisinya lagi hectic dan ada yang tidak sempat tertulis, padahal surat undangan sudah dibuat sejak 3 Januari, cuma memang ada list jadi tidak terkirimkan,” ungkap Ramdan.
Ia pun mengungkapkan jika dirinya baru mengetahui dua hari pasca pelantikan. Meski begitu, kekeliruan tersebut tidak ada maksud tertentu. Menurutnya pihak BEMU sudah memohon maaf kepada Pasuma.
Reporter: Muhamad Riziq Abdullah & Muhammad Chaidar Syaddad/Job
Penulis: Muhamad Riziq Abdullah/Job
Editor: Melani Sri Intan/Job