
Kondisi kantin deret pasca renovasi, beberapa lokasi telah terpasang pagar dan atap baru pada Rabu, (29/12/2021) di Jalan Tamansari No. 1 (Foto:Aldini Ila Hidayati/Job)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Peremajaan Kantin Deret (Kander) di kawasan Universitas Islam Bandung (Unisba) yang dilakukan sejak bulan September 2021 sudah memasuki tahap pemasangan pagar dan atap baru pada sebagian lokasi. Wakil Rektor (Warek) II Unisba, Atih Rohaeti, menyebut total biaya yang dibutuhkan untuk melakukan renovasi mencapai Rp637,5 juta namun hingga saat ini yang dikeluarkan oleh Unisba mendekati Rp200 juta.
“Untuk renovasi Kander, Unisba mengeluarkan hampir Rp200 juta. Tapi, Unisba tidak sanggup untuk membiayai penataan seluruh gerobak. Biaya terbatas hanya untuk lantai, meja, kursi, wastafel, dan pot bunga gantung.” Jelas Atih pada Jumat, (31/12).
Perihal kekurangan biaya renovasi, Atih mengatakan, saat ini Unisba dalam proses mencari sponsor untuk menutupi kekurangan dalam hal perbaikan gerobak. Tapi, jika belum ada sponsor yang masuk, sesuai dengan hasil rapat koordinasi antara pihak Unisba dengan pedagang kander pada Jum’at (17/9/2021), pedagang diajak untuk bekerja sama dalam peremajaan tempat berjualan.
“Dari awal kami sudah sampaikan ke pedagang untuk sama-sama menata Kantin Deret, dimana gerobak menjadi tanggung jawab masing-masing pedagang. Selain itu, mereka juga diminta membayar iuran kebersihan setiap harinya sebesar Rp5.000,00” Ujar Atih.
Meski saat rapat koordinasi masih ada pedagang yang merasa keberatan jika harus mengeluarkan biaya untuk peremajaan gerobak. Namun, hingga akhir bulan Desember 2021, sudah ada beberapa gerobak yang diperbarui, perubahan signifikan terlihat pada Kander bagian tengah [depan Lapangan Voli Unisba].
Salah satu penjual makanan seafood, Aziz sudah melakukan peremajaan pada gerobaknya. Ia mengaku tidak keberatan karena harus membiayai peremajaan gerobaknya sendiri dan merasa bersyukur dengan direnovasinya Kander karena membuat lingkungan jadi rapi dan nyaman.
“Kalau gerobak mah biayanya sendiri-sendiri aja, saya gerobaknya bikin baru sendiri, saya juga enggak keberatan benerin gerobak pake biaya sendiri karena gerobak sebelumnya juga sudah jelek,” ujar Aziz hari Rabu, (29/12).
Berbeda dengan Aziz, Kasminten, pedagang Ayam Brawijaya belum melakukan peremajaan pada gerobaknya. Ia masih berharap tidak perlu mengeluarkan biaya untuk melakukan perbaikan tersebut.
“Kander bagian atas [depan Sekretariat Resimen Mahasiswa (Menwa)] belum direnovasi sepenuhnya karena masih menunggu bagian bawah [depan Masjid Al-Asyari Unisba] dan bagian tengah [depan Lapangan Voli Unisba] selesai. Kalau untuk gerobak waktu itu bilangnya dikenakan biaya, tapi saya harap tidak perlu dikenakan biaya.” ucapnya pada Rabu, (29/12).
Pewarta: Muhammad Khaira Faiq
Penulis: Muhammad Khaira Faiq
Editor: Tazkiya Fadhiilah Khoirunnisa