Oleh: Wisnu Permana
Gunung Manglayang terletak di Kabupaten Sumedang – Jawa Barat yang memiliki ketinggian 1818 mdpl. Namun begitu, Gunung Manglayang juga menawarkan pesona alamnya tersendiri.
Jika Anda sebelumnya belum pernah mendaki gunung, tidak ada salahnya untuk mencoba mendaki Manglayang. Perjalanan dari titik awal pendakian hingga menuju puncak hanya sekitar 1-2 jam, bahkan dapat ditempuh dengan membawa daypack berukuran kecil, berisikan air mineral maupun berbekal nasi bungkus saja. Namun, saya tetap merekomendasikan minimal membawa daypack berisikan safety pribadi dalam pendakian gunung seperti peralatan tidur, alat memasak serta makanannya, survival kit, pakaian ganti, seperangkat alat navigasi, dan jas hujan, sebagai antisipasi apabila tersesat atau menemukan kesulitan lain dalam pendakian.
Ada dua jalur pendakian Gunung Manglayang yang populer. Pertama adalah via Ujungberung, jalur Batukuda. Kedua adalah via Jatinangor, jalur Kiarapayung. Kali ini saya akan mengulas jalur pendakian via Jatinangor. Setelah Anda sampai di UNPAD kampus Jatingangor, Anda dapat menggunakan ojeg hingga titik awal pendakian, dengan membayar Rp. 25.000 atau nego. Namun, jika Anda memilih untuk berjalan kaki, perjalanan akan ditambah selama 2 jam hingga titik awal pendakian. Jika Anda menggunakan kendaraan roda dua, perjalanan sekitar 15 menit, dan dapat memarkirkan kendaraan Anda di pos awal pendakian.
Pos awal pendakian adalah sebuah warung milik warga setempat yang biasa disapa “Si Emak”. Banyak dari para pendaki yang menitipkan kendaraan roda duanya disini sebelum memulai pendakian, sekaligus membeli perbekalan di warung “Si Emak”. Di pos pendakian ini juga dilewati oleh sungai yang menjadi salah satu sumber air bersih dari Pegunungan Manglayang yang dapat diambil sebagai bekal air untuk pendakian. Gratis dan masih jernih karena mata air alami yang berasal dari pegunungan.
Hal terpenting di pos pendakian ini adalah, kita untuk “lapor” pada “Si Emak” sebelum mendaki. Kita dapat mengatakan akan berapa lama mendaki, misalnya pulang-pergi dalam sehari, setelah sampai di puncak dan menikmati pemandangan langsung turun, maupun menginap selama semalam. Sehingga jika kita belum kembali sesuai yang kita janjikan, beliau dapat menghubungi pihak berwajib jika terjadi apa-apa. Setelah turun sesuai waktu yang dijanjikan, kita kembali melapor bahwa kita sudah mendaki dengan selamat dan berpamitan untuk pulang. Hal ini memang sepele, namun ini hal yang penting yang sering dilupakan para pendaki gunung. Jangan pernah menyepelekan walaupun ini bukan gunung yang tingkat kesulitannya tinggi, sebab sebagian besar kecelakaan dalam kegiatan alam bebas disebabkan oleh kecerobohan dan menganggap remeh medan yang ada!
Setelah membawa air secukupnya, jalur pendakian tunggal dapat langsung didaki. Jalur kemiringan sekitar 45 derajat ini terus menanjak hingga menuju puncak bayangan, yang menjadi spot favorite untuk beristirahat sekaligus memandangi pemandangan Kota Bandung dan Kota Sumedang dan sekitarnya. Perjalanan menuju puncak bayangan adalah 1-1,5 jam. Tempat ini adalah area yang paling diminati untuk berkemah, terutama di akhir pekan.
Selanjutnya, apabila Anda belum puas, Anda dapat meneruskan perjalanan menuju Puncak Gunung Manglayang sekitar 15-20 menit dari Puncak Bayangan. Puncak Gunung Manglayang pun dapat dijadikan spot berkemah, namun sayangnya tidak ada pemandangan karena lebatnya pepohonan sehingga para pendaki lebih memilih untuk berkemah atau nongkrong di Puncak Bayangan.
Perjalanan yang melelahkan akan terbayarkan dengan indahnya pemandangan Kota Bandung dan Kota Sumedang dan sekitarnya di Puncak Bayangan ini. Apalagi jika Anda memutuskan untuk menginap, kita dapat melihat indahnya Kota Bandung dan Sumedang pada malam hari. Kilauan lampu di kota dan indahnya bintang-bintang di langit dapat kita saksikan, yang tidak dapat kita saksikan di rumah. Jika menginap, kita juga dapat menikmati sunset serta sunrise di Puncak Bayangan ini. Anda akan menyaksikan pemandangan yang indah dan tidak terlupakan.
Tentunya jika Anda menginap, dibutuhkan logistik makanan yang lebih dibandingkan jika pulang-pergi. Tidak lupa membawa tenda, serta seperangkat alat tidur, pakaian tidur dan baju ganti. Walaupun tidak menginap, saya tetap merekomendasikan untuk tetap membawa semua yang saya sebutkan tersebut sebagai antisipasi jika terjadi apa-apa.
Jarak tempuh yang tidak terlalu lama serta akses transportasi yang mudah menjadikan Gunung Manglayang sebagai salah satu destinasi pendakian bagi para pendaki yang ingin merasakan naik gunung untuk pertama kalinya, maupun pendaki yang sudah berpengalaman yang ingin sekedar melepas penat. Jarak tempuh yang tidak terlalu lama, sehingga para pendaki tidak perlu membawa carrier, cukup sebuah daypack saja menjadikannya gunung ini ramai di akhir pekan.
Pendakian Gunung Manglayang tidak direkomendasikan saat musim hujan, dikhawatirkan tidak dapat melihat pemandangan apapun saat di Puncak Bayangan karena tertutup kabut. Waktu terbaik adalah saat musim kemarau maupun peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
Walaupun termasuk “mudah” dalam pendakian, saya tetap merekomendasikan Anda untuk selalu mengikuti safety procedure dalam pendakian gunung, serta selalu berhati-hati dan selalu berdoa setiap saat, sebab tidak ada yang mengetahui apa yang ada di depan kita nanti. Bagaimana, Anda tertarik?