Persib Bandung, berhasil mengakhiri puasa gelar selama hampir 19 tahun, setelah di babak Final Indonesia Super League menggagalkan ambisi Pesipura Jayapura untuk mempertahankan tahtanya. Pertandingan yang dramatis itu harus melawati masa adu penalti dengan skor 3-5, dimana sebelumnya di waktu normal dan ekstra time kedua tim sama kuat, 2-2. Kemenangan ini disambut suka cita oleh semua pendukung Persib, terbukti tak lama setelah Maung mengangkat Piala, Bandung menyambutnya dengan turun ke jalan, tiap sudut kota dijadikan ajang euforia oleh bobotoh.
Pertandingan final yang bertempat di Stadion Jakabaring Palembang, Sumatra Selatan pada (7/11/2014) ini berlangsung menarik dan diwarnai dengan dua kartu merah. Babak pertama Persipura langsung mengambil inisiatif permainan dengan menguasai lini tengah yang di galang oleh Robertino dan Imanuel Wanggai. Persib harus rela tertinggal cepat di Menit ke 5 setelah Ian Kabes menang adu sprint dengan Vujovic memanfaatkan umpan terobosan dari Gerald Pangkali dan menceploskan bola ke gawang I made Wirawan, skor 1-0 untuk Mutiara Hitam. Persib tersengat dengan menambah intensitas serangan, akhirnya perjuangan pangeran biru membuahkan drama di menit akhir babak pertama, memanfaatkan kemelut di muka gawang Dede Sulaeman hasil tendangan bebas Firman Utina, bola yang memantul ke badan Wanggai malah masuk ke gawang sendiri, babak pertama berakhir, kedudukan sama kuat 1-1.
Babak kedua dimulai, adu kekuatan lini tengah jelas terlihat di pertandingan ini. Persib berhasil membalikan keadaan di menit 52, M. Ridwan berhasil membawa Maung Bandung unggul lewat sepakan di mulut gawang memanfaatkan umpan cantik dari Firman Utina. Sebelumnya bek tangguh mereka Bio Paulin di ganjar kartu merah di akhir babak pertama setelah mengganjal Ferdinand Sinaga, kalah jumlah pemain, Persipura malah bisa menguasai jalanya pertandingan di babak kedua,. Mutiara hitam menambah amunisi serangan lewat pemain kecil nan lincah, Ferinando Pahabol, dengan masuknya pemain ini Persipura makin tajam dan perjuangan mereka tak sia-sia, di menit ke 79 Pahabol berhasil memberikan umpan silang mendatar pada Boaz, dan pemain bernomor 86 ini bisa menceploskan bola ke gawang dengan mudah, sekarang skor imbang 2-2.
Pertandingan harus melewati babak perpanjangan waktu, di masa ini tidak ada yang bisa menciptakan gol. Di babak kedua perpanjangan waktu Vladimir harus terusir di lapangan karena mendapat kartu merah. Jumlah pemain sama dan duel harus berlanjut di adu penalti. Semua algojo dari Persib Konate, Ferdinand, Tony, Supardi dan Ahmad “jupe” Jufrianto menjalankan tugasnya dengan baik, sementara Nelson Alom eksekutor Persipura yang ke empat tendangannya dapat di antisipasi oleh I Made Wirawan, pertandingan berakhir 3-5 di babak adu penalti untuk Maung Bandung. Dengan hasil ini Persib menjadi kampiun Liga Super Indonesia setelah menanti hampir dua dekade lamanya.
Kemenangan ini di sambut suka cita oleh ribuan bobotoh di Jakabaring yang datang jauh-jauh datang ke Palembang, dan tentunya para pemain macam, Firman, Tantan, Ferdinand, Atep dan pemain lainnya menangis bahagia atas gelar yang mereka bawa ke kota Kembang. Gelar juara ini sangat lengkap dengan dinobatkannya Ferdinand Alfred Sigana sebagai pemain terbaik ISL 2014. Tak berbeda, Bandung pun menyambutnya dengan luar biasa. Puasa gelar selama hampir 20 tahun di bayar tuntas di 2014, pantas lah Viking, Bobotoh, masyarakat Jawa Barat, khususnya Bandung menyambutnya dengan suka cita. (Insan Fazrul/SM)