Pemain PSITB Fajar (kiri) menendang bola namun dihadang oleh pemain USBU yaitu Dita (kanan) saat pertandingan TUNFC di Lapangan Progresif pada Selasa (2/2). Pertandingan dimenangkan oleh PSITB dengan skor 3 – 1. (Vigor/Job)
Suaramahasiswa.info, Bandung – Unit Sepak Bola Unisba (USBU) melawan Persatuan Sepak bola Institut Teknologi Bandung (PSITB) berlangsung menegangkan. Pasalnya pertandingan ini memperebutkan delapan besar klasemen di turnamen Telkom University National Futsal Championship (TUNFC). Laga ini dihelat di lapangan Progresif, Jl. Soekarno Hatta No. 785 A, pada Selasa (2/2) malam.
Babak pertama USBU mendominasi lapangan dengan intensnya melajurkan serangan ke kubu lawan. Beberapa tendangan menghujani tim PSITB, namun berhasil dihalau dengan tepisan oleh Hamzah (1). Menit ke-6 pemain dari Kampus Ganesha, Ashari (10) berhasil merobek gawang musuh. Babak pertama usai, dengan hasil sementra 1 untuk Tim ITB dan 0 untuk Unisba.
Babak kedua tim Unisba mulai kewalahan menghadapi serangan dari PSITB. Unisba berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1, oleh tembakan Fajar (15) di menit ke-18. Jelang beberapa detik, Yusril Akmal (15) pemain PSITB menjebol kembali gawang Unisba. Pertandingan semakin panas dengan sorak sorai supporter Universitas Ganesha. Menjelang berakhirnya laga, menit ke-26 Fajar K. menendang dengan melambungkan bolanya dan melewati Rifki (88) kiper Unisba. Pertandingan berakhir dengan hasil 3 – 1 yang dimenangkan oleh Universitas Ghanesha.
Sabrun Hanafi, pelatih tim SBITB mengungkapkan bahwa persiapan untuk laga ini memakan waktu sebulan lamanya. Strategi yang dipakai 3-1 untuk menyerang kubu lawan. “Saya pakai 3-1 untuk menerobos benteng pertahanan Unisba, saat tim lawan menyerang saya intruksikan formasi menjadi 2-2,” ucap Sabrun dengan santai.
Pelatih USBU, Andri Virman mengungkapkan persiapan yang dilakukan oleh tim Unisba berlansung singkat yaitu hanya tiga minggu sebelum kompetisi, “ Saya diberi tahu kalau Unisba akan tanding 3 minggu lagi. Jadi, persiapannya saya rasa kurang” ucapnya setelah evaluasi tim. Ia menambahkan faktor kekalahan ini dikarenakan kurang siapnya mental pemain. (N. Istihsan/SM & Vigor/Job)