Suaramahasiswa.info, Unisba- Selepas menempuh masa studi di perguruan tinggi, mahasiswa akan melaksanakan prosesi wisuda. Acara ini berguna sebagai tanda pengukuhan selesainya studi dengan melibatkan proses pelantikan melalui rapat senat terbuka.
Ketika berbicara mengenai wisuda maka terbersit soal toga yang dikenakannya. Namun, hal ini tidak luput dengan mitos yang beredar. Katanya mahasiswa yang memakai toga sebelum wisuda akan sulit mencapai kelulusan. Percaya enggak percaya, mitos itu banyak beredar di kalangan mahasiswa.
Jubah dan topi hitam segilima yang dilengkapi dengan pita ini digunakan sebagai pakaian wisuda berawal pada abad pertengahan di Universitas Bologna Italia. Hal ini terjadi karena bangsawan Romawi Kuno mengenakan toga sebagai simbol status kehormatan dan tingkat sosial yang tinggi.
Kemudian budaya tersebut menyebar di Eropa, Amerika, sampai seluruh dunia. Di zaman sekarang, toga menjadi simbol pengakuan atas pencapaian yang telah digapai mahasiswa.
Selain dikenal sebagai pakaian yang sakral, warna hitam dalam toga memiliki makna keagungan serta menggambarkan kegelapan atau misteri yang berhasil dilewati para wisudawan semasa di perkuliahan. Topi yang memiliki lima sudut runcing mendeskripsikan seorang sarjana harus berpikir rasional dan memandang segala sesuatu dari berbagai sudut pandang.
Tidak hanya itu, pemindahan pita dari kanan ke kiri dalam rangkaian wisuda juga memiliki arti bahwa perubahan penggunaan otak kiri ke otak kanan yang harus banyak dilakukan mahasiswa setelah diwisuda. Otak kiri adalah bagian yang banyak digunakan untuk berpikir dan menyerap pengetahuan. Otak kanan digunakan dalam berpikir kreatif, bebas, dan intuitif dalam meniti karir.
Tak heran, jika dipandang secara logis, mitos ini terjadi ketika seorang mahasiswa yang belum menyelesaikan masa studi lalu mengenakan toga dianggap sebagai anomali. Sebab, pakaian toga diperuntukan khusus bagi para mahasiswa yang telah menempuh masa belajar di perkuliahan dan akan menjalani wisuda.
Penulis: Riski Khisban/SM
Editor: Adelia Nanda Maulana/SM