Suaramahasiswa.info, Unisba- Universitas Islam Bandung (Unisba) kembali menyelenggarakan prosesi wisuda gelombang ll tahun akademik 2023/2024 untuk program Doktor, Magister, Profesi, dan Sarjana. Acara ini berlangsung selama dua hari pada Sabtu dan Minggu (31-01/08) di Gedung Hj. Kartimi Kridhoharsojo.
Berjalannya prosesi wisuda ini dibagi menjadi dua sesi dalam setiap harinya, sesi I dilaksanakan pada pukul 07.00 WIB-11.00 WIB dan sesi II pada pukul 12.45–16.00 WIB. Pada pembukaan acara, Edi Setiadi selaku Rektor Unisba memaparkan wisudawati yang masuk ke dalam kategori terbaik, tercepat, serta termuda.
Wisudawati terbaik diraih oleh Siti Aisyah Nur Afifah dari Fakultas Syariah Program Studi (Prodi) Hukum Ekonomi Syariah dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,98. Wisudawati tercepat yaitu Annisa Nurul Amalia dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Prodi Ekonomi Pembangunan dengan durasi 3 tahun 10 bulan 10 hari. Sedangkan, wisudawati termuda diraih oleh Haliza Rifadahaya Rurianti dari Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Prodi Ilmu Komunikasi dengan usia 20 tahun 10 bulan 11 hari 2 jam.
Koordinator Lapangan (Korlap) acara, Royhan Sulthan Luthfi menuturkan terdapat beberapa rangkaian acara yang harus mereka ikuti, mulai dari iring-iringan senat, pembacaan ayat suci Alquran, pemberian penghargaan kepada mahasiswa berprestasi, hingga pembagian ijazah. Tidak hanya itu, ia melanjutkan dalam waktu senggang pun kegiatan diisi oleh lagu-lagu hiburan dari Paduan Suara Mahasiswa (Pasuma) Unisba.
“Saya melihat antusias wisudawan sangat baik dan bagus, ya, karena ini momen yang mereka tunggu juga. Bahkan pagi tadi sekitar jam 6 sudah ada wisudawan dan pendamping yang datang,” ujar Sulthan saat diwawancarai pada Sabtu (31/08).
Di samping itu, ia berharap agar para wisudawan dan wisudawati dapat lebih kondusif dalam mengikuti prosesi wisuda. “Meskipun ini menjadi momen yang bahagia untuk wisudawan, akan tetapi saya berharap agar par wisudawan tetap bisa menjaga kondusifitas, karena kita sudah membagi waktu menjadi dua sesi di setiap harinya,” lanjut Sulthan.
Salah satu wisudawan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Danisya Firdani Supriono merasa terkesan dengan prosesi wisuda yang berjalan dengan lancar. “Ketika di dalam tadi (Gedung Aula) suasananya hangat, berkesan, dan bermakna banget,” tuturnya saat diwawancarai pada Sabtu (31/08).
Berbeda dengan Danisya, Ilman Chiro Algibrani, salah satu wisudawan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) membentangkan bendera bertuliskan “Peringatan Darurat” saat pembagian ijazah. Menurutnya, hal itu sebagai bentuk menyuarakan pendapatnya terhadap demokrasi di Indonesia.
“Saat ini demokrasi masih belum berjalan dengan lancar dan belum merdeka, jadi menurut saya Indonesia belum merdeka sampai detik ini,” ungkap Ilman pada Sabtu (31/08).
Ia berharap prosesi wisuda berjalan lebih meriah dan khidmat. Di samping itu, ia menyampaikan agar masyarakat dapat tetap menyuarakan kemerdekaan dan kebenaran.
“Belum merdeka. Indonesia pun itu belum merdeka sampai detik ini,” tambah Ilman.
Reporter: Sopia Nopita & Muhammad Nurjana/SM
Penulis: Muhammad Nurjana/SM
Editor: Melani Sri Intan