Bintang kecil, di langit yang tinggi
Amat banyak, menghias angkasa
Aku ingin, terbang dan menari
jauh tinggi ke tempat kau berada
(Bintang Kecil – Meniar Louis)
Halo calon- calon penerus bangsa, masih ingatkah penggalan lirik lagu di atas? Lantunan musik yang menghiasi saat kita masih kanak-kanak? Kalau masih ingat, Syukurlah masa kanak-kanak masih terselamatkan. Namun apa kabar dengan anak-anak Indonesia di era modern ini? Kini mereka disuguhkan dengen lagu nuansa romantis dan kegalauan. Lagu yang sepatutnya bukan lagu untuk diseusianya. Terdengar cukup ironis.
Hai para pemuda dan pemudi Indonesia, apakah kalian sudah tahu pencipta lagu “Bintang Kecil” kini sudah tutup usia? “Oyah kapan?” Mugkin itu yang terlontar dari bibir kalian. Lebih parahnya sih beberapa dari kalian hanya merespon dengan biasa saja. Hmm, Sudah Kuduga. Lagi lagi ini terdengar sungguh ironis.
Pianis sekaligus pencipta lagu “Bintang Kecil”, Meniar Loeis meninggal pada Selasa (28/7/15). Wanita ini meninggal diusia 85 tahun. Di kutip dari pikiran Rakyat Edisi Rabu (29/7/15).
Kematian Pencipta lagu ini tidak setenar kematian selebritis yang menghiasi layar kaca. Berbeda sekali di saat kematian Alm. Olga Syahputra sebagai contohnya. Disaat kematian Alm. Olga banyak Media memberitakan secara besar besaran, bahkan orang-orang ingin melihat penguburan jasadnya. Lantas ini salah siapa?
Namun, seorang musisi yang menciptakan lagu anak-anak ini, tak akan tak terkubur karyanya oleh zaman. Dilihat dari sisi edukasi betapa besar kontribusi seorang Alm. Meniar sudah mengajarkan kita bernyayi di usia kanak-kanak. Dia telah menghiasi dunia musik anak di eranya.
Bagaimana tanggapan kalian para calon penerus bangsa mengenai fenomena ini? Apa kalian hanya berpangku tangan saja? Ayolah bangkit, kita selamatkan anak dan cucu bangsa ini dari hal yang kecil dulu saja. Seperti kenali anak-anak dengan para musisi anak, agar lagu yang mereka dengar sesuai dengan usianya. Buat kalian yang peduli degan dunia musik Indonesia, khususnya musik anak. (N.istihsan/SM)