Oleh: Sugiharto Purnama
SAKIT dan daya tahan tubuh berkurang? Kini saatnya anda untuk mencoba mengkonsumsi enam jenis makanan yang ampuh dalam menyembuhkan berbagai penyakit dan mampu memberikan asupan gizi yang baik bagi tubuh. Berikut enam jenis makanan yang super menyehatkan tersebut, seperti dikutip dari Discovery Health, pada Senin (25/11).
1. Teh Jahe
Teh adalah minuman yang tepat untuk menghangatkan Anda di saat cuaca dingin. Sedangkan, teh jahe dikenal karena kemampuannya untuk menenangkan rasa mual. Cukup campurkan satu sendok jahe segar ke dalam secangkir teh. Jreeengg… minuman hangat dan menyehatkan pun siap tersaji.
2. Pir
Pir adalah buah yang mengandung banyak air, masir, lezat, dan manis. Pir sangat baik untuk menurunkan kolesterol. Mengkonsumsi 5 gram pir setiap hari –mampu menghalau kolesterol jahat dan menurunkan risiko penyakit jantung.
3. Kubis
Kubis menyediakan 3 gram serat dan 75 persen RDA untuk vitamin C. Tak hanya itu, mineral yang terkandung di dalam kubis, antara lain kalium, kalsium, fosfor, natrium, dan besi. Ini adalah sayuran yang berkhasiat dalam merangsang sistem kekebalan tubuh guna membunuh bakteri dan virus.
4. Kelp
Kelp adalah salah satu jenis sayuran laut yang mengandung banyak mineral, seperti kalium, kalsium, yodium, magnesium, dan besi. Sayuran ini sangat cocok bagi para penderita yang mengalami kekurang tiroid.
5. Bit
Bit merupakan sejenis tanaman umbi-umbian yang memiliki kandungan nutrisi yang sangat bermanfaat bagi tubuh Anda. Kandungan zat itu meliputi asam folat, besi, kalsium, vitamin C, dan magnesium. Minum segelas jus bit segar setiap hari mampu menurunkan tekanan darah tinggi, menyehatkan jantung hingga menetralisir racun di dalam tubuh.
6. Kacang
Kacang merupakan salah satu sumber protein nabati yang baik untuk tubuh Anda. Orang-orang sering memanfaatkan kacang sebagai bahan campuran di onde-onde, bakpau, gandas turi, hingga bubur. Para peneliti di Harvard School of Public Health melaporkan, bahwa wanita yang mengonsumsi kacang setidaknya dua kali seminggu, mampu mengurangi resiko terkena kanker payudara sebanyak 24 persen.