Aksi di media sosial memang tidak ada habisnya. Setelah heboh dengan dubsmash, kali ini video dengan hastag #dontjudgechallenge ikut mewarnai ranah dunia maya. Jika ada yang belum tahu, kalian bisa cek di youtube atau instagram, akan ada ribuan video yang isinya ‘merubah’ wajahnya secara drastic dari jelek ke cantik atau tampan. Bermula dari seorang beauty blogger dan Youtuber bernama Em Ford meng-upload foto wajahnya tanpa make up sekitar April 2015. Diperlihatkanlah kulitnya yang penuh jerawat nan berbekas. Sebanyak seratus ribu orang bahkan lebih berkomentar seperti “Her face is so ugly”, “She looks horrible” serta komentar lainnya yang intinya mereka bilang kalau itu menjijikkan. Sampai akhirnya, ia pun mengupload fotonya dengan makeup namun orang tetap berkomentar negatif, meski ada beberapa yang memujinya.
Lalu Em Ford mengunggah video dengan judul “You Look Disgusting“ yang hingga kini terus ditonton oleh lebih dari 13 juta orang di dunia. Lewat video tersebut, Em ingin mengajak dan meningkatkan kesadaran seluruh wanita di dunia untuk mencintai dirinya sendiri. Lahirlah video #dontjudgechallenge sebagai bentuk dukungan untuk Em. Namun, semakin heboh video tersebut, maka semakin disalahgunakan. Ternyata, masih banyak netizen yang tidak memahami makna sebenarnya dari aksi itu.
Akhirnya #dontjudgechallenge malah dijadikan ajang show-off wajah before after mereka, dari yang sangat jelek menjadi sangat cantik atau ganteng. Mereka berdandan lebay dan terkesan “menjelek-jelekkan” wajah mereka sendiri, tetapi setelah itu mereka menampilkan muka asli mereka yang sempurna setelah menyingkirkan telapak tangan dari depan kamera. Artinya apa? Mereka ingin bilang ‘Lihat, aku tidak sejelek yang kau pikirkan?’.
Aksi ini bukannya menjadi ajang penerimaan diri dan kampanye anti bullying, tapi jadi ajang yang tidak ada artinya. Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa wanita yang banyak jerawatnya, gigi tidak rapi sampai bibir tebal dinyatakan tidak cantik atau menjadi kaum minoritas. Padahal cantik atau ganteng itu relatif, inilah salah satu bentuk rasisme terselubung yang terkadang tidak kita sadari. Kita mengkotak-kotakkan orang lain. Padahal dalam Q.S At-tin pun sudah dikatakan bahwa manusia itu diciptakan dengan sebaik-baiknya. Maka, tidak sepantasnya kita menghina wajah orang atau bahkan tidak menerima keadaan diri sendiri.
Jadi, sebelum mengupload video #dontjudgechallenge tolong pahami maksudnya terlebih dahulu. Bahkan sebelum memposting di media sosial, kita harus terus bertanya kepada diri kita sendiri, ‘apakah ini benar?’ ‘adakah pihak yang akan terluka?’, jadilah netizen yang cerdas.
Intinya kita hanya perlu menerima dan mencintai diri kita sendiri. Setiap manusia itu unik dan berharga. Teruntuk kalian yang suka membully orang-orang di sosial media, apalagi di ask-fm dengan anonim, berhentilah. “Perfection isn’t real” kata Em Ford. Ya, memang tidak ada yang sempurna layaknya tokoh-tokoh di novel. Ingatlah You are beautiful, and nobody has the right to make you feel like you’re not. Tetap percaya diri dan selalu bersyukur dengan telah yang kita punya. (Intan/SM)