Lantunan Alam Rizal & The Rasendriya
[nk_awb awb_type=”image” awb_image=”15243″ awb_image_size=”full” awb_image_background_size=”cover” awb_image_background_position=”50% 50%” awb_parallax=”scroll” awb_parallax_speed=”0.5″ awb_parallax_mobile=”true” awb_mouse_parallax=”true” awb_mouse_parallax_size=”30″ awb_mouse_parallax_speed=”10000″]
Sepenggal lirik dari lagu Hope milik Rizal & the Rasendriya, band asal Pulau Dewata. Band yang mengusung genre folk experimental itu mempunyai ciri khas alat musik rasendriya.
[/nk_awb]
TEKS DENIS PURNA
FOTO DOK. PRIBADI
Instrumen yang terbuat dari bambu itu terdiri dari gabungan tiga alat musik yaitu gitar, didgeridoo atau celempung dan perkusi mini, ketiganya mewakili alat musik petik, tiup dan pukul.Band yang didirikan oleh Rizal Abdulhadi pada tahun 2013 silam ini, digawangi oleh Rizal (Rasendrya, vokal, lapsteel gitar, dan harmonika), Mamo (bamboo bass), Reza Achman (drum), dan Algimiro (bambu cello).
Berkat keunikannya band tersebut sudah merambah ranah mancanegara seperti, Australia, Malaysia, Singapura, hingga India sudah pernah di sambangi oleh mereka. “Kalau main di luar negeri, sering sih enggak, cuma hampir tiap bulan saya pasti ada gigs di luar, walau negara tetangga hehe,” akunya. Sebagai seorang Frontman, Rizal juga merangkap sebagai Instrument Builder, produser musik dan pendiri dari That Bamboo & Tropical Folk Records, setidaknya begitu yang Rizal tuliskan di bio Instagramnya @rizalmusicofficial. Melalui pesan elektronik, kami berkesempatan berbincang dengan Rizal Abdulhadi, berikut ulasannya.
- Apa sih alasan Rizal bikin Rasendriya ?
Karena saya tidak hanya seorang musisi tapi juga pembuat instrumen tersebut. Rasendriya salah satu invented saya dari sekian instrumen yang saya buat, dan kami coba membuktikan bahwa musisi indie itu tidak hanya merilis album sendiri. Namun juga membuat alat musik sendiri tanpa harus membeli dan membesarkan monster industri. Rasendriya itu diambil dari bahasa sansekerta yang artinya bertambah pekanya panca indra, jadi kita bisa merasa lebih dalam mendengar, lebih teliti melihat lebih tajam dan seterusnya.
- Kalau boleh tahu album Hope itu bercerita tentang apa sih Zal?
Di album itu sebenernya saya ingin menyadarkan bahwa kita masih ada harapan di dunia yang kadang kita merasa tidak ada lagi asa untuk hal yang lebih baik terlebih setelah Donald Trump get elected. Album Hope itu rampung pada tahun 2016. Berisi 15 lagu dan dirilis oleh label sendiri Tropical Folk Records.
- Bambu buat Rizal itu apa dan seberapa cintanya kamu terhadap bambu?
Bambu adalah bahan baku yang sangat ramah lingkungan dan berkelanjutan, tidak merusak ekosistem alam, karna bambu adalah rumput bukan kayu. So, instrumen saya terbuat dari rumput, bukan gitar kayu yang harus menebang pohon berumur ratusan tahun. Kurang lebih ada 1.400 jenis bambu di dunia ini bahkan ada bambu yang bisa tumbuh satu meter per harinya. Kecintaan saya terhadap bambu sama seperti cinta saya untuk alam raya.
- Apa rencana terdekat Rizal & the Rasendriya?
Tahun ini kami berencana tour Eropa ke negara Belanda, Estonia, Spanyol, Prancis dan Austria, sudah ada lima negara yang fix, sisanya masih tunggu kabar. Sebelumnya, kita juga udah tour di Indonesia tahun 2017 kemarin.
- Lagi sibuk buat proyek apa nih bro?
Kalau proyek selalu ada. Saat ini saya masih sibuk di studio nge-produser-in beberapa musisi, baik dari kita juga beberapa dari luar. Plus lagi proses membuat album film dengan salah satu sekolah di Sumba, dan pastinya terus membuat instrumen dan workshop di mana-mana.
- Apresiasi pemerintah gimana nih ke kalian, secara kan kalian berinovasi dan sering manggung di luar negri?
Well, saya juga enggak begitu mengharapkan apapun untuk musik saya dari pemerintah. Malah salah satu alasan kenapa saya bermusik adalah demi menyadarkan mereka untuk bekerja lebih baik dan keberpihakan lebih untuk kesejahteraan bersama bukan pribadi saja.
- Bagaimana tanggapan Rizal terhadap mahasiswa yang apatis dalam berorganisasi?
Mahasiswa seharusnya tetap menjadi punggung berdirinya bangsa, sebab separuh dari hidupnya adalah berada di bangku sekolah dan belajar. Tidak seperti masyarakat luas yang bekerja keras. Jadi mahasiswa di negri ini sadar bahwa Indonesia menggantungkan separuh harapan kepada kalian, untuk membuat perubahan yang seharusnya menjadi baik dan membangun mimpi bersama Indonesia sejahtra. Jangan nge-games mulu, imbangi dengan membaca buku.
Salah satu lagu rizal yang berjudul ‘Life and Love’ viewers-nya paling banyak di youtube. Penampilan mereka pun selalu bisa membuat pendengarnya merasa nyaman, seakan-akan terhipnotis dengan aransmen yang menyatu dengan alam.