
Ilustrasi membaca buku NKCTHI (Foto:Ervana Nurmelia/Job)
Penulis: Marchella FP
Penerbit: POP Publisher
Tahun: 2018
Jumlah hlm: 200 halaman
Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini atau yang biasa disingkat NKCTHI karya Marchella Febritrisia belakangan ini menjadi perbincangan banyak orang, terutama bagi para pecinta buku. Sebelum menulis buku ini, ia telah menulis buku yang berjudul ‘Generasi 90’an’ yang isinya hampir sama dengan NKCHTI.
Dari buku ‘Generasi 90’an’, Marchella menyadari banyak masyarakat Indonesia yang masih asing dengan buku ilustrasi, maka ia berniat untuk membuat buku NKCTHI ini. Buku NKCTHI dibuat berdasarkan pengalaman banyak orang yang ia lakukan berdasarkan riset selama 2 tahun melalui media sosial hingga terbitlah buku ini.
Dimulai dari kisah seorang ibu bernama Awan yang merasa takut lupa akan rasanya menjadi muda, juga takut akan mengecewakan orang-orang sehingga ia menulis surat dan dikirim untuk anaknya sebagai pengingat di masa depan. Surat tersebut berisi tentang memori dan ketakutan-ketakutan yang ia hadapi yang ditulis dalam bentuk quotes sederhana.
Buku ini memadukan ilustrasi dan tulisan atau kutipan dengan kalimat singkat, sederhana namun penuh makna dan menyentuh, membuat buku ini berbeda daripada buku ilustrasi lainnya. Ketika mambaca buku ini terasa seperti memiliki kesamaan cerita hidup, layaknya seorang teman untuk bercerita yang mampu memahami dan memberi nasihat untuk menghadapi masalah yang dilalui sehari-hari. Tak hanya itu, setelah membaca buku ini menjadi belajar untuk mengenal diri sendiri, sudut pandang, dan juga ego.
Isi dari Buku ini terdiri dari 4 bagian yaitu pagi, siang, sore, dan malam. Tiap-tiap bagian memiliki cerita tersendiri, seperti pada bagian pagi hari yang dihalaman pertamanya disuguhkan kalimat, “pagi sering terlalu cepat bertamu, rasanya kita pun belum siap bertemu tapi banyak hal baik yang harus dijemput pagi ini”.
Layaknya seorang cenayang, tanpa bercerita apapun buku ini sangat memahami hal-hal yang sering dialami, setuju akan pesan yang disampaikan seperti di salah satu tulisannya dibagian malam hari, “tenang, ga semua harus ada jawabannya sekarang”, serta kutipan lainnya “nafas sebentar, apasih yang dikejar?”, membuat terenung akan hal-hal yang sudah dilakukan, mengingatkan tentang tujuan awal melakukan suatu hal.
Banyak orang tertarik dan antusias menanti buku ini diterbitkan setelah akun media sosial NKCTHI memposting beberapa quotes dalam buku ini. Bahkan pada masa pre-order terjual sebanyak 500 eksemplar hanya dalam waktu 2 menit dan setelah resmi dirilis, dalam waktu kurang dari sebulan buku ini telah memasuki cetakan keenam. Jadi, apa kalian tertarik menelusuri lebih banyak surat-surat yang Awan kirimkan ke masa depan?
Penulis: Ervana Nurmelia/Job