Ilustrasi seorang wisudawan yang sedang melakukan prosesi wisuda secara online. (Fahriza Wiratama/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Universitas Islam Bandung (Unisba) akan menggelar wisuda 2021 secara daring. Wakil Rektor I, Harits Nu’man mengatakan bahwa SKB 4 Menteri, SE Dirjen Dikti 06 2020 dan SE Rektor, menjadi acuan sistem pelaksanaan wisuda secara online.
“Regulasi SKB 4 Menteri, SE Dirjen Dikti 06 2020 dan SE Rektor telah menyebutkan bahwa kegiatan akademik berjalan secara online, demikian halnya dengan wisuda hal ini untuk menghindari sebaran virus covid-19 yang semakin meningkat akhir-akhir ini” ujarnya melalui pesan daring, pada Rabu (30/12).
Regulasi SKB 4 Menteri, Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor 6 Tahun 2020 menjelaskan:
“Berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri, Nomor 04/KB/2020, Nomor 737 Tahun 2020, Nomor HK.01.08/Menkes/7093/2020, dan Nomor 420-3987 Tahun 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), dengan ini kami sampaikan bahwa pembelajaran di perguruan tinggi pada semester genap tahun akademik 2020/2021 mulai bulan Januari 2021 dapat diselenggarakan secara campuran – tatap muka dan dalam jaringan (hybrid learning). Meskipun demikian, perguruan tinggi harus tetap memprioritaskan kesehatan dan keselamatan warga kampus (mahasiswa, dosen, tendik) serta masyarakat sekitarnya.”
Terkait sistem pelaksanaan wisuda online yang akan digelar pada bulan Februari 2021, Wakil Rektor I, Harits Nu’man juga memaparkan bahwa akan dibuatkan petunjuk teknis (juknis) oleh panitia dan diinfokan secara masif. Begitu pula terkait biaya pelaksanaan wisuda yang akan diinfokan secara pasti setelah disepakati oleh pimpinan fakultas dan universitas.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Dekan 1 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Teti Sofia Yanti menyetujui keputusan untuk menyelenggarakan wisuda online. Pasalnya lonjakan angka kasus Covid 19 menjadi salah satu pertimbangan Teti dalam mendukung penyelenggaraan wisuda online.
“Kita tahu yang terjangkit covid meningkat terus setiap harinya, sehingga kondisi tersebut berpengaruh kepada pimpinan fakultas untuk mengambil kebijakan wisuda yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Dengan alasan memikirkan kepentingan kesehatan wisudawan dan keluarganya, serta seluruh civitas akademika FMIPA maka pimpinan fakultas MIPA mengambil kebijakan untuk wisuda online, hal tersebut sudah disampaikan saat rapat dengan Warek 1,” ungkapnya, hari Jum’at (1/1) melalui pesan singkat.
Calon wisudawati Fakultas Ilmu dan Komunikasi, Jasmine Leony menanggapi jika pelaksanaan wisuda online dinilai sebagai suatu formalitas. Jarak pengumuman kelulusan yang terlampau jauh dengan prosesi wisuda berdampak pada suasana dan esensinya.
”Jujur dari apa yang aku liat di postingan temen-temenku dari kampus lain yang wisuda online aku ngambil kesimpulan kayak formalitas doang gitu. Terus momentum dan feelnya juga kayak nggak dapet aja gitu. Makanya aku sebenernya kurang minat kalo sampe wisuda online, kayak mending nggak usah aja. Lagian jarak dari lulus ke wisudanya juga kan udah lama banget ya, jadi udah nggak berasa aja gitu vibesnya. Padahal kan tadinya pengen banget ajakin orang tua, punya momen sama orang tua, seenggaknya bisa ada momen buat banggain mereka kalau wisuda offline,” tuturnya melalui pesan daring pada Kamis (31/12).
Senada dengan Jasmine, calon wisudawan dari Fakultas Ilmu Hukum, Ilham juga menceritakan kesedihannya akibat wisuda daring. Tak hanya itu, ia juga menyampaikan keinginannya untuk pelaksanaan wisuda secara tatap muka. “Jujur kalo sudah ditunda enam bulan pengennya offline, karena kalo ujung-ujungnya online ya mending wisuda virtualnya kenapa tidak Agustus 2020 aja. Kenapa harus ditunda ke Februari,” jelasnya saat diwawancari pada Kamis (31/12).
Reporter: Wahyu Nursinta
Penulis: Wahyu Nursinta
Editor: Ifsani Ehsan Fachrezi