Suaramahasiswa.info, Unisba- Dewan Amanat Mahasiswa (DAM) Universitas Islam Bandung (Unisba) tengah mempersiapkan Pemilihan Raya (Pemira) mengingat Badan Eksekutif Mahasiswa Unisba (BEMU) yang akan mengakhiri jabatannya pada Januari 2025. Namun, hingga kini DAMU belum menetapkan tanggal pasti terkait pelaksanaan Pemira tersebut.
Ketua DAMU, Muhammad Hanif Musyaffa mengungkapkan bahwa pelaksanaan Pemira akan dilaksanakan pada Januari 2025. “Awal Januari nanti. Tanggalnya belum pasti karena apa, ya, kalau dari kita memang belum pasti tanggal pencoblosannya kapan, tapi ada di pertengahan Januari.” Ungkapnya pada Kamis, (19/12).
Hanif menambahkan, bahwa pelaksanaan Pemira kali ini terhambat karena berbarengan dengan dilaksanakannya program kerja DAMU lainnya yaitu, Sekolah Legislatif. Namun, menurutnya hal itu tidak terlalu menjadi kendala yang signifikan karena DAMU sudah menyiapkan Pemira sejak dua bulan yang lalu.
Adapun, hingga tulisan ini diterbitkan, Badan Pekerja Pemilihan Umum (BPPU) belum terbentuk dan Open Recruitment (Oprec) Top Management BPPU tengah dibuka dari Jumat (20/12) hingga Jumat, (27/12). Selain itu, revisi dari Undang-Undang (UU) Pemilu telah disahkan pada Jumat, (13/12).
Menanggapi Pemira yang belum terlaksana, Muhammad Ramdan Suliana selaku Presiden Mahasiswa (Presma) Unisba mengatakan bahwa sudah ada obrolan antara BEMU dan DAMU terkait Pemira ini. “Kami sudah ngobrol dengan DAMU, dan kemarin hasil Rapat Koordinasi bahwa DAMU akan menyelenggarakan Pemira itu dengan susunan pertama itu adalah pembukaan Oprec BPPU panitia.” Ucap Ramdan saat diwawancarai pada Selasa, (17/12).
Selanjutnya, Ramdan mengatakan bahwa sampai saat ini, tidak ada dampak yang signifikan terhadap BEMU akibat dari belum terlaksananya Pemira. Hal tersebut karena Oprec BPPU dilaksanakan sebelum Januari.
Ramdan berharap, setiap Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) nantinya dapat ikut serta dalam regenerasi BEMU dan menyiapkan mahasiswa terbaik untuk melanjutkan periode BEMU. Hanif juga berharap, bahwa Pemira kali ini dapat berjalan lancar dan sukses.
Tanggapan Ormawa Terkait Rangkaian Pelaksanaan Pemira
Di sisi lain, beberapa organisasi mahasiswa (Ormawa) Unisba menunggu ketetapan waktu diadakannya Pemira kali ini. Diantaranya seperti BEMF dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di Unisba.
Ketua Umum BEMF Ilmu Komunikasi (Ilkom), Mohamad Ardaffa Satibi mengatakan jika BEM Fikom sudah mengetahui mengenai rencana penyusunan kepanitian Pemira. “Udah ada rencana dari DAMU, cuma untuk waktu pastinya memang belum ada informasi perihal itu. Kemarin, diberitahu melalui Presma saat Rapat Pimpinan (Rapim) itu di hari Rabu (11/12).” Ucapnya saat diwawancarai pada Rabu, (18/12).
Ardaffa melanjutkan, bahwa BEM Fikom sendiri tidak terdampak atas belum terlaksananya Pemira. Namun, menurutnya hal itu akan berdampak kepada dinamika politik mahasiswa Unisba secara keseluruhan karena akan ada massa yang cukup lenggang akibat aktivasi BEMU yang menurun.
Adapun, Ketua Umum BEMF Dakwah, Shofwan Hakim Alfajri ikut menanggapi jika pihak DAMU sendiri masih kurang transparan dalam penyampaian informasi terkait Pemira ini. “Nah memang transparansi dari DAMU ataupun dari pihak terkait memang kurang terhadap mahasiswa keseluruhan Unisba.” Tutur Shofwan saat diwawancarai pada Rabu, (18/12).
Shofwan juga mengatakan, masih belum ada dampak yang signifikan kepada BEMF Dakwah. Hanya saja, informasi dan edukasi Pemira masih dirasa kurang karena menurutnya Pemira bukan tentang mekanisme pemilihan saja. Namun, menjadi momen partisipasi aktif mahasiswa untuk bisa mengedukasi tentang sistem berpolitik.
Selain itu, Ketua UKM Clean And Green Unisba (CnG), Mutia Khairunnisa Aiman mengkhawatirkan terkait masalah administrasi jika periodisasi BEMU yang baru belum dilanjutkan. “Kalo untuk sebagai UKM mungkin jadinya kita juga kalo ada perizinan yang kaya gitu jadi bingung ya harus kemana, jadi mungkin nanti takutnya ada kendala nanti, karena belum ada kepengurusan yang baru itu.” Ucapnya saat diwawancarai pada Kamis, (19/12)
Di sisi lain, Ketua UKM Himpunan Pengusaha Muda Perguruan Tinggi (HIPMI), Muhammad Taqi Zaidan juga mengkhawatirkan jika Pemira ini akan tertunda kembali. “Kalau saya pribadi mah kemungkinan pasti ngaret-ngaret lagi, melihat pasti banyak kepentingan-kepentingan dari banyak golongan.” Ucapnya saat diwawancarai pada Rabu, (18/12).
Maka dari itu, Shofwan berharap agar informasi tentang Pemira dapat lebih dimaksimalkan kembali. Selain itu, Ardaffa juga berharap Pemira yang akan datang menjadi ajang pesta demokrasi di ranah mahasiswa serta tidak ada lagi drama-drama, black campaign, dan kecurangan seperti Pemira sebelumnya.
Reporter: Kelvin Rizqi Pratama/Job & Linda Puji Yanti/SM
Penulis: Kelvin Rizqi Pratama/Job
Editor: Adelia Nanda Maulana/SM