Foto ilustrasi upah yang terhambat. ( Aryana Catur Rangga/SM )
Suaramahasiswa.info, Unisba – Pementor Baca Tulis Al-Quran (BTAQ) 2018 Fakultas Hukum (FH) mengeluh belum mendapatkan honor sampai saat ini. Salah seorang pementor BTAQ, Salman Naufal memaparkan bahwa saat ia menjadi pementor tahun 2017 honor tersebut ia terima. “Saya waktu tahun sebelumnya tahun ajaran 2017/2018 pernah jadi mentor dapet honor, tapi pas tahun berikutnya 2018/2019 tidak ada, cuman mau tau kejelasannya aja,” ujarnya.
Koordinator Pementor BTAQ FH, Frency Siska menjelaskan bahwa keterlambatan itu ia upayakan untuk kesejahteraan pementor dan juga dialokasikan untuk program kerja BEM FH yaitu MTQ tingkat Mahasiswa Hukum, “pementor menanggapi ini dengan negatif dan fitnah. Kita juga bakal ngasih asal merekanya sabar,” tuturnya.
FH juga telah menyiapkan upah sebesar Rp. 114.000,00 untuk setiap pementornya. Tetapi, ia merasa nominal tersebut tidak sepadan dengan kerja keras pementor. Sehingga Frency masih mengupayakan agar upah yang dibagikan pada pementor layak seperti tahun-tahun sebelumnya. Sampai berita ini terbit, upah tersebut belum diterima pementor sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Staff Kemahasiswaan Unisba, Hikmat Taufiq menuturkan bahwa upah tersebut semata-mata untuk mengapresiasi kinerja dari para pementor. Ia juga menyebutkan pada awalnya pementor yang mengajar hanya didasari keikhlasan, namun keikhlasan tersebut tetap dihargai dengan memberikan honor. Kebijakan pemberian upahnya pun diserahkan pada kebijakan fakultas masing-masing.
Reporter: Aryana Catur Rangga & Raihan Rachmansyah
Penulis: Aryana Catur Rangga
Editor: Puteri Redha Patria