Demonstran di Mesir. (Istimewa)
Suaramahasiswa.info, Kairo – Seorang mahasiswa tewas saat melakukan demonstrasi di Universitas Kairo, Kamis kemarin (28/11). Aparat keamanan Mesir terus menindak para pendukung presiden terguling Mohamed Morsi tersebut.
Pejabat senior dan juru bicara forensik Kementerian Kesehatan Ahmed al-Ansari, Hisham Abdul Hamid, menjelaskan korban tewas bernama Mohammed Reda Mohammed Abdo, 19 tahun, mahasiswa teknik tahun kedua.
Menurut beberapa saksi kepada AFP, polisi menggunakan meriam air, gas air mata, dan senapan angin untuk membubarkan mahasiswa pemrotes –yang menuntut pengukuhan kembali kekuasaan Morsi. Hingga kini, keadaan seputar kematian korban masih belum diketahui. Sejumlah petugas medis juga mengatakan, sebanyak tujuh orang mengalami cedera dalam insiden itu.
Para pendukung Morsi terus melakukan protes terhadap militer sejak mereka menggulingkan pemimpin garis keras itu pada 3 Juli 2013 lalu. Kematian Mohammed Reda merupakan yang pertama sejak pemerintah meloloskan undang-undang yang menetapkan penyelenggara demonstrasi harus memberikan pemberitahuan tertulis tiga hari sebelum melakukan protes.
Selasa (26/11), polisi membubarkan dua protes kecil di Kairo yang dilakukan gerakan-gerakan pemuda dan sekuler yang menentang undang-undang itu –yang memperluas sepak terjang aparat keamanan dalam menindak kelompok garis keras.
Sementara itu, Rabu (27/11), pihak berwenang memerintahkan penangkapan dua aktivis utama yang memimpin pemberontakan terhadap penguasa kawakan Hosni Mubarak pada 2011 lalu. Kekacauan itu terjadi sejak penggulingan Presiden Hosni Mubarak dalam pemberontakan rakyat 2011 dan militan meningkatkan serangan-serangan terhadap pasukan keamanan, terutama di Sinai yang berbatasan dengan Israel.
Editor : Sugiharto Purnama
Sumber : ANTARA