
Suaramahasiswa.info – Konsep ihwal robot pembunuh bakal menjadi topik pembahasan utama dalam pertemuan informal para anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa, pada 13 hingga 16 Mei 2014 mendatang.
Konsep dan rancangan robot ini masih menjadi kontroversi dan perdebatan para ilmuan. Dua ahli robot, Ronald Arkin dan Noel Sharkey, bakal membahas soal keberhasilan dan kebutuhan robot pembunuh tersebut. Mereka adalah pihak yang saling bertolak belakang ihwal rancangan robot pembunuh tersebut. Pembicaraan itu berlangsung dalam Konvensi PBB tentang Senjata Konvensional Khusus (CCW).
Robot pembunuh adalah senjata otomatis yang bisa memilih dan mengunci sasaran tanpa memerlukan intervensi manusia. Meski robot tersebut belum diciptakan, tetapi kecanggihan teknologi saat ini mampu membuat impian para ilmuan itu menjadi kenyataan.
Beberapaorang yang mendukung diciptakannya robot pembunuh percaya, bahwa hukum tentang perang yang ada saat ini mampu mengatasi risiko yang mungkin muncul jika robot itu dimanfaatkan.
Dikutip dari laman BBC, sejumlah pihak yang menentang yakin, bahwa robot pembunuh adalah ancaman bagi kemanusiaan dan bakal menjadi senjata pembunuh otomatis yang mampu mendeteksi sasaran secara akurat.
“Sistem senjata otomatis tidak bisa dijamin untuk memenuhi hukum internasional. Negara-negara tidak berbicara satu sama lain tentang ini, sehingga memiliki ancaman besar bagi kemanusiaan,” kata Ketua Komite Internasional untuk Kontrol Senjata Robot, Noel Sharkey, dalam laman BBC.(Sugiharto Purnama/SM)