Ilustrasi kehilangan dompet. (Foto: Travel Tribun News)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Pada 29 Oktober 2018, pencuri helm yang menjadi sorotan karena terekam CCTV berhasil tertangkap. Pencuri melancarkan aksinya di basement Fakultas Kedokteran (FK) Unisba kemudian berhasil ditangkap oleh pihak keamanan kampus. Pelaku lalu diamankan di Kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Bandung Wetan untuk diproses lebih lanjut.
Peristiwa tersebut menambah rentetan kasus kehilangan barang di Unisba pada 2018. Hilangnya barang terjadi akibat kelalaian mahasiswa maupun tindak kejahatan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Untuk membuktikkan berapa angka kasus kehilangan barang pada 2018, Suara Mahasiswa membuat survei yang dikemas berikut ini.
Angka Kehilangan
Survei dilakukan terhadap 139 responden; 92 mengalami kehilangan barang dan 47 tidak pernah. Responden melaporkan setidaknya memiliki satu barang yang hilang pada 2018 di area Unisba. Jumlah barang hilang sebanyak 92, terdiri dari sepatu (49 pasang), helm (14), handphone (10), dompet (6), jam tangan (5), tas (2), uang (2 kali), laptop (2), serta kartu ATM (2).
Kasus kehilangan barang sebagian besar terjadi di area masjid Al-Asy’ari, disusul area parkir Unisba, lalu Tangga Batu, ATM Center, Kantin Unisba, kamar mandi, serta ruang perkuliahan.
Kritik Mahasiswa dan Upaya Keamanan Kampus
Verga Rizki Fahrezi, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) yang menjadi korban kehilangan sepatu pada November 2018 menceritakan pengalamannya. Ketika tengah wudhu untuk shalat Jumat di masjid Al-Asy’ari, ia meletakan sepatu di rak dekat tempat wudhu. Selepas wudhu dirinya langsung menunaikan ibadah shalat Jumat.
“Selesai shalat Jumat saya ke bawah dan sepatu saya ternyata hilang. Bukan hanya saya, dua orang lainnya juga sepatunya hilang namun saya tidak melaporkan ini ke pihak keamanan” ucap mahasiswa angkatan 2016.
Verga menyarankan pihak keamanan kampus membuat imbauan keras baik menggunakan poster ataupun pamflet agar mahasiswa lebih waspada terhadap barang pribadinya masing-masing.
Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban, Hartono mengatakan pihak keamanan maupun Badan Operasional Monitoring PAI (Bompai) sudah mengumumkan kepada mahasiswa agar menjaga barang pribadi ketika memasuki area masjid.
“Seharusnya mahasiswa dapat menjaga barang sendiri, simpan sepatu di kantung plastik dan simpan sepatu di tas masing-masing, jangan mengandalkan satpam karena itu tidak mungkin,” tuturnya.
Selama Hartono menjabat sejak September lalu, salah satunya pengawasan yang ia lakukan lewat CCTV. Ia menyebut pengawasan tersebut berhasil membekuk pelaku pencuri helm di basement FK. Namun pengawasan CCTV, katanya tidak merata. “Sudah mengajukan untuk dipasang CCTV di area masjid dan sekitarnya, namun sampai saat ini masih dalam proses.” (Fadil Muhammad/SM)