Galih Sedayu memaparkan materi pada lokakarya Ecologycal Landscape Photography (Escapegraphy) di Ballroom Ibis Budget Bandung, Jalan Asia Afrika No. 128, Kota Bandung pada Sabtu (24/11/2018).
Kini, di era digital yang berkembang pesat, semua orang bisa menjadi fotografer. Tetapi, pernahkah kamu bertanya “bagaimana menciptakan foto yang bagus?”
Pertanyaan muncul ketika saya mengikuti lokakarya Ecologycal Landscape Photography (Escapegraphy). Dimulai dari pemateri yang pertama, Dudi Sugandi menjelaskan mengenai foto di media sosial. “Foto itu tidak sekedar bagus, tapi perlu keren dan memiliki point of interest.”
Pertanyaan di atas juga hadir karena media informasi yang biasa kita lihat, tergerus oleh arus media sosial – tepatnya di zaman milenial ini. Dengan kemudahan komunkasi dan informasi pada handphone, kita bisa menjadi seorang fotografer yang dikenal melalui media sosial.
Hingga mencapai eksistensinya, bidang fotografi melahirkan berbagai genre, seperti halnya musik. Perbedaan objek yang dilukis kamera seperti; manusia, benda statis, landscape dan acara. Fotografi memiliki unsur-unsur yang perlu diperhatikan, yang jelas punya kamera, kalau gak ada ya gak bisa.
Di lokakarya tersebut, pemateri kedua, Galih Sedayu mengajarkan mengenai kuasa dan daya visual, mulai dari; sejarah foto, proses memotret, hingga hal penting dalam memotret. Pria yang tergabung dalam beberapa organisasi foto dan Bandung Creative City Forum (BCCF) menghimbau untuk pemula yang ingin menggeluti fotografi untuk melakukan projek pribadi.
Projek yang bisa dimulai menurut tipologinya, places, concept, diary. Ia mencontohkan misalnya projek pribadi memotret tempat, bisa secara landscape, tempat dianggap memiliki nilai. “Jika projek ini bisa terjalankan, nantinya dibukukan, pasti berguna kedepannya,” katanya pada Sabtu (24/11).
Selain itu Galih juga mengungkapkan kesulitan yang hadir saat memotret karena keasyikan dengan diri sendiri, banyak menerima informasi visual dan melihat merek kamera. Dalam menanggapi foto yang bagus, Galih memiliki alasan humoris yang membuat kami (peserta) tertawa. “Foto yang baik seperti restoran padang,” katanya.
“Sederhana,” lanjutnya dan gelak tawa pun memenuhi Ballroom Ibis Budget Bandung.
Hingga di akhir, fotografer senior Kompas, Arbain Rambey memaparkan materi bahasa gambar. Ia menyampaikan dengan santai dan kerap membuat kami tertawa. Dalam perjalanan karirnya, Arbain menyayangkan fotografer yang sering mempermasalahkan teknis mode dalam memotret auto atau manual. Lantaran menurutnya ada tahapan yang perlu diperhatikan seorang fotografer.
“Selalu habis dengan teknis. Untuk memikirkan posisi, komposisi, dan momen sering diabaikan padahal itu 97 persen dari hasil foto. Saya kalau foto aja pakai mode auto jadi bisa fokus ke yang lainnya,” tegasnya.
Usai acara saya berbincang dengan salah satu peserta yang menggemari bidang fotografi, Damar Angga. Ia mengatakan acaranya luar biasa, melihat dari segi materi, pemateri dan acara dimulai tepat waktu. “Saya sih berharap jangan putus di tahun ini aja,” ungkapnya.
Ketua Pelaksana Acara, Jihan Fakhira menjelaskan seminar tersebut bermula dari biro dazzlight yang ingin membuat suatu acara berbeda di bidang fotografi. “Tahun kemarin sudah bikin lomba, tapi lombanya itu ikut sama seminar nasional, main event-nya bukan di kita. Sekarang kita membuat lomba sama seminar, sekalian bisa kasih ilmu juga, jadi enggak ikut doang,” ungkapnya.
Jihan juga menyebut tema yang diangkat dalam lokakarya tersebut adalah ekologi. “Ekologi ‘kan mencakup alam, landscape dari fotografi itu sendiri. Ini acara pertama kita jadi belum berani untuk bikin yang khusus. Peserta juga 50 orang lebih soalnya dibatasin.”
Mempelajari suatu hal perlu mengetahui dasarnya. Datang ke lokakarya menjadi salah satu jalan yang bisa dipilih. Seperti Escapegraphy yang diadakan oleh Himpunan Biologi Universitas Padjajaran (Unpad), mengangkat tema “Pesona Lanskap Indonesia”. Acara yang bermanfaat ini pantas kalian tunggu, jadi pantengin terus di Instagram-nya @himbio_unpad untuk lokakarya menarik lainnya. Yakin, deh enggak nyesel datang ke acara bermanfaat seperti ini. (Iqbal/SM)