Dok. Pribadi
Oleh: Raden Muhammad Wisnu*
“Tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya” (QS. Al-Maidah: 2)
Manusia sebagai makhluk sosial diwajibkan untuk saling tolong-menolong dalam kehidupannya. Ada banyak cara untuk menolong orang lain seperti menyumbangkan darah untuk orang lain. Menyumbangkan darah disini bukanlah sekedar retorika atau kiasan semata. Namun benar-benar menyumbangkan darah dalam arti yang sesungguhnya. Inilah kisah saya (baca: Raden Muhammad Wisnu ).
Dengan menyumbangkan darah, berarti saya turut menolong orang-orang, bahkan yang tidak dikenal sama sekali. Pada saat ini, saya bukanlah orang yang mampu menyumbangkan harta benda pada orang-orang yang membutuhkan. Saya hanya bisa menyumbangkan darah secara rutin, karena setetes darah bisa jadi menyelamatkan kehidupan mereka.
Untuk menyumbangkan darah, prosesnya sangatlah mudah. Hanya perlu datang ke kantor Palang Merah Indonesia terdekat, kemudian mengisi formulir yang telah disediakan. Setelah itu, diperiksa oleh dokter dan petugas apakah tekanan darah serta hemoglobin darah layak untuk disumbangkan atau tidak. Jika lolos, maka proses donor darah bisa dilakukan.
Proses donor darah dari pendaftaran hingga selesai tidak memakan waktu yang lama, hanya 30-45 menit saja, tergantung antrian dari para pendonor yang lain. Setelah selesai mendonorkan darah, akan disuguhkan makanan dan minuman seperti teh manis, telur rebus, biskuit untuk mengembalikan energi dan merenerasi darah yang telah ditransfusikan.
Banyak orang yang bilang, mereka tidak mau mendonorkan darahnya karena takut dengan jarum. Namun faktanya, seperti yang saya rasakan, tidaklah sesakit itu. Pada awalnya, saya pun merasa takut, namun cukup memejamkan mata saat proses penusukan jarum saja, bahkan saat ditusukkan pada tubuh kita, ternyata tidak sakit sama sekali. Jika takut jarum, cukup pejamkan mata saja, dan sebelum kita membuka mata, proses pendonoran bahkan sudah dimulai!
Tidak hanya itu, dengan mendonorkan darah pun sangat bermanfaat tidak hanya bagi penerima, namun bagi pendonor! Donor darah terbukti menjaga kesehatan jantung, meregenerasi sel-sel darah secara rutin, hingga sampel darah yang kita miliki akan diperiksa di laboratorium. Hal ini, guna mengetahui apakah saya memiliki penyakit tertentu atau tidak. Cara ini bisa pula digunakan untuk mendeteksi penyakit seperti sifilis, HIV, hepatitis atau penyakit lainnya.
Palang Merah Indonesia selalu kekurangan kantung darah setiap harinya, karena permintaan jumlah darah lebih banyak daripada pendonor darah. Nah, kapan lagi menolong orang lain sekaligus menjaga kesehatan kita sendiri? Jadi, tunggu apalagi? Ayo donor darah untuk kemanusiaan!
*Penulis adalah mahasiswa Fikom 2012