Foto: Sumber Net
Setelah perayaan HUT RI ke-70 usai, masyarakat kembali hidup normal tanpa disibukkan dengan jadwal lomba panjat pinang, balap karung, juga balap kelereng. Maksudnya, kita sorak sorai memeriahkan hari kemerdekaan Indonesia hanya dalam satu hari pada 17 Agustus. Setelah itu ya kembali melakukan aktivitas sehari-hari, yang pada akhirnya lupa akan makna kemerdekaan dan lupa bagaimana cara melakukan perubahan untuk memajukan negera. Seperti jargon “Ayo Kerja” yang selalu dielu-elukan oleh Presiden Joko Widodo dalam setiap kesempatan, yang ingin menumbuhkan semangat nasionalisme agar dapat memberikan sesuatu bagi Indonesia. Oleh karenanya dengan tema Gerakan Nasional “Ayo Kerja” diharapkan masyarakat bekerja bersama-sama untuk menyambut dan mengisi 70 tahun kemerdekaan. Selain itu makna yang terkandung dalam tema dapat tersampaikan dengan baik di telinga para hadirin yang turut serta merasakan kebebasan ini. Sebab, kemerdekaan adalah kebebasan yang seluas-luasnya bagi kita semua untuk berani menggantungkan cita-cita setinggi langit demi Indonesia jaya.
Tapi, sebenarnya apa maksud slogan tersebut bagi Indonesia kedepannya. Apakah ingin membangkitkan para pengangguran untuk berbondong-bondong melamar pekerjaan atau menyuruh kita menjadi sosok jiwa pekerja?. Bekerja, bekerja, bekerja. Kapan jadi pemimpinnya kalau kita harus jadi pekerja terus, sekarang saja segala kebutuhan kita disokong oleh perusahaan asing mulai dari pangan, kendaraan, alat mandi, hingga popok bayi. Selain itu, masalah lain di tanah air yang perlu diwaspadai adalah semakin meningkatnya jumlah pengangguran, karena dapat menjadi ancaman dalam menghadapi krisis ekonomi global. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus 2014 jumlah pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 7,24 juta orang. (Woww!)
Haruskah kata “Ayo Kerja” diubah menjadi “Ayo Berwirausaha”?
Pada intinya kita, kami, segenap warga, masyarakat, rakyat tercinta ini bukannya tidak mau bekerja tapi, selain susah nyarinya yaa lapangan pekerjaan pun tidak memadai. Bahkan, yang sudah bekerja saja malah kena PHK. Jika diibaratkan dengan salah satu judul film Warkop DKI “Maju Kena Mundur Kena”, mau maju juga gak dapet-dapet eh sudah kerja disuruh keluar, mau mundur resikonya gak bisa makan nasi dan bayar kost-kostan. Kalau sudah begini jadi pusing sendiri, entahlah mending sekarang ber-positive thinking dan berusaha saja kawan-kawan, tak lupa berdoa menurut kepercayaan masing-masing agar selamat dunia akhirat.
Semoga dengan terciptanya slogan “Ayo Kerja” ini, kita maknai setiap harinya untuk selalu bersemangat dan dengan lantang berteriak, semangat pagi! (7x). Juga, diusia ke-70 tahun Indonesia kedepannya bisa menjadi negara yang makmur, sehat, sentosa, dan sejahtera. (Nita/SM)