
Foto net.
Kekayaan memang diinginkan oleh setiap manusia, tapi pertanyaannya adalah, bagaimana cara kita meraup kekayaan itu? Segala upaya dilakukan untuk menjadi kaya, begitupun Leksmana (Ray Sahetapy) kegiatan harampun dirasa halal baginya. Begitulah ia berkomunikasi dengan iblis untuk uang.
Pada awal cerita Lekmana memulai upacara penyerahan tumbal kepada sang iblis dengan satu ikat rambut wanita yang ia sayang. Kemuadian ia serahkan kepada wanita dengan kain putih di kepalanya, ia adalah perantara iblis. Upacara diakhiri dengan tetes darah Lekmana. Dimulailah cerita kekayaan Leksmana yang saat itu tiba – tiba terkenal di Indonesia.
Kejayaan Leksmana membuat ia meninggalkan istri pertamanya, dengan keturunannya Alfie (Chelsie Island). Istri pertama Leksmana meninggal akibat bunuh diri. Alfie pun mulai membenci ayahnya.
Kebencian Alfie berlanjut ketika leksmana menikah lagi dengan Laksmi (Karina Suwadi). Hasil pernikahan mereka membuahkan tiga anak antara lain Maya (Pevita Pearce), Ruben (Samo Rafael), dan Nara (Hadijah Shahab). Kebencian Alfie terhadap keluarga Leksmana terus berlanjut hingga ayahnya bangkrut Leksmana pun mengalami penyakit kulit yang parah. Dari sanalah pertemuan antara Alfie dengan keluarga Leksmana dimulai.
Konflik dimulai ketika mereka mengunjungi villa milik Leksama yang disebut dengan aset keluarga. Villa tersebut diatur sedimikian dengan hutan belantara yang tua sehingga menarik dan mampu membuat visual film ini menyeramkan. Dominasi warna merah mampu membuat level seramnya meningkat dan terlihat nyata.
Film ini dirasa memiliki klimaks yang tak kunjung usai. Penonton tak diberi kesempatan untuk mengistirahatkan jantungnya. Adegan–adegan menyeramkan dan menegangkan terus muncul oleh sang sutradara, Timo Tjahjanto. Beberapa kali pun Timo juga memasukan alur mundur (flashback).
Cerita– cerita tak terduga juga ada di dalam film ini, seperti Laksmi yang diambil iblis dan berubah menjadi monster, begitupun Maya yang terhasut menjadi penyembah iblis, bahkan hingga membunuh dua orang. Timo juga memasukan unsur lainnya seperti music jadul, backsound yang mengganggu dan juga unsur gore, mebuat film tidak boleh dinikmati anak dibawah 17 tahun.
Berubahnya Maya menjadi pendukung utama film ini, karena perubahan Maya tidak bisa disangka oleh saudaranya, Ruben dan Nara. Adegan Sadis diperlihatkan oleh maya ketika Ruben dibunuh. Tidak berhenti disitu, Maya pun kekeh ingin membawa Alfie dan Nara kepada iblis. Pertengkaran Maya dan Alfie bermulai di Ruang bawah tanah villa tersebut. Akting yang kuat membuat penonton semakin menganga.
Di akhir cerita, Alfie membunuh Maya dengan membakarnya. Alfie pun menemukan jalan keluar agar kejadian mengerikan ini berakhir. Walaupun Alfie tetap mendapatkan kekejaman iblis yang membuatnya pasrah dan tak bisa diselamatkan. Datanglah adik tiri Alfie, Nara untuk menyelamatkannya.
Film horror tanah air ini berhasil ditonton lebih dari 270 ribu orang di bioskop sehingga masuk ke dalam 20 film terpilih kategori Feature Length Competition dalam L’Etrange Festival Paris 2018. Film ini juga akan tayang 5 – 16 September 2018 di Paris, Prancis. (Puspa/SM)