Ilustrasi seorang wanita yang tengah galau sambil mendengarkan lagu December dari Neckdeep. (Galih Nugraha/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba – I miss your face
You’re in my head
There’s so many things that I should have said
A year of suffering, a lesson learned
Begitu kata Neck Deep dalam lagunya yang berjudul December. Band asal Wrexham, United Kingdom (UK) ini menceritakan kisah cintanya yang berujung penyesalan karena meninggalkan seseorang.
Uniknya, lagu milik band punk yang dipopulerkan pada tahun 2015 tersebut dibawakan dengan versi akustik. Kemudian pada tahun 2016 Neck Deep berkolaborasi dengan personel Blink-182, Mark Hoppus dengan versi full band bergaya pop punk. Selain itu, December juga berhasil menempati puncak charts Billboard Amerika Serikat di tahun 2015.
Seperti judulnya, lagu ini cocok didengarkan pada bulan Desember yang identik sendu dan kelabu. Rasa berat untuk meninggalkan dan kekesalan akibat dicampakan oleh seseorang dapat diungkapkan melalui lirik lagu tersebut. Bukan hanya perihal sosoknya, tetapi juga kenangannya. Bagaimanapun juga dia pernah jadi bagian hidupmu dan membentuk dirimu hingga seperti sekarang.
Namun, saat melewati prosesnya, terkadang kita merasa tidak mau membebankan dia dengan segala kerumitan yang ada dalam diri kita, pun pada akhirnya memutuskan untuk meninggalkannya “sementara waktu”. Begitu pula kisah yang diceritakan dalam lagu December, keputusan untuk meninggalkan seseorang selama satu tahun memberikan banyak pelajaran bagi tokoh utama dalam lagu tersebut.
Meskipun lagu bertajuk pop punk ini dibawakan secara akustik, ternyata tetap dapat membuat hati pendengarnya terenyuh dan banyak dinikmati oleh para penggemarnya. Sendunya petikan gitar dari lagu December bisa menemani kamu bahkan bisa menjadi panggilan untuk air matamu keluar dari sarangnya.
Pilihan berat ketika harus memilih meninggalkan atau membebankan. Di satu sisi, segala masalah yang dihadapi dalam diri kita merupakan sebuah tanggung jawab, namun di sisi yang lain, kita juga membutuhkan dia dalam proses “perbaikan”. Pilihan untuk meninggalkan “sejenak” juga bukan sesuatu yang salah. Dengan harapan dapat diterima kembali, ternyata kedatanganmu sudah tidak diharapkan.
Pain is never permanent but tonight it’s killing me
Pada akhirnya tidak ada luka yang tak kunjung pulih. Wajar bila kita merasakan itu semua, tetapi bagaimana jika luka itu kita nikmati malam ini dengan ditemani lagu December dari Neck Deep.
Kebetulan saat ini bertepatan bulan Desember, dimana kita akan mengakhiri tahun 2021. Kamu bisa merayakan kesedihan, meluapkan kekesalan, bahkan menangisi penyesalan kamu dengan menyanyikan lagu ini dengan berteriak atau memutar lagu December berkali-kali.
Rasanya sudah menjadi makanan sehari-hari ketika kehidupan anak muda diwarnai oleh dinamika romantisme. Kekecewaan dan penyesalan juga turut mewarnainya dan semua itu dapat tergambarkan ketika kita mendengar lagu December.
Penulis: Galih Nugraha
Editor: Sophia Latamaniskha