Ilustrasi seorang pria yang memutuskan pacarnya demi mendapatkan kekasih yang baru. (Fais Azhar Djohari/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Seperti kaca pecah, begitulah bentuk hati pasca dikhianati. Memang tidak bisa dipungkiri, putus cinta adalah hal yang paling menyesakkan dada. Dalam seminggu pertama, setiap bangun tidur mata jadi bengkak karena habis nangis semalaman. Apa lagi kalau tahu dia sudah jadian lagi sama yang baru, dahlah hidup semakin kelabu.
Kadang suka bertanya-tanya, kenapa sih orang baru putus bisa cepat jadian lagi? Baru saja putus 10 hari, bisa langsung go public sama pacar barunya sambil pegangan tangan.
Kalau sudah begitu, lima tahap kesedihan menurut psikiater asal Swiss, Dr. Elisabeth Kubler, yaitu menyangkal (denial), marah (anger), tawar menawar (bargaining), depresi (depression) dan menerima (acceptance) hanya menjadi teori belaka. Rasanya kelima fase tersebut membutuhkan waktu untuk dilalui oleh kamu yang lagi meratapi putus cinta.
Jadi kalau kasusnya mantan tiba-tiba jadian lagi setelah putus, sepertinya ada dua kemungkinan. Pertama, doi tidak benar-benar sayang jadi udah deketin mangsa lain saat masih bersama kamu. Kedua, doi sedang mencari pelampiasan saja. Hehe.
Sebenarnya, fenomena membangun kisah cinta baru secepat kilat pasca putus itu disebut rebound relationship atau rebound love. Dalam rebound relationship, hubungan dimulai ketika pasangan belum sepenuhnya pulih secara emosional dengan hubungan yang sebelumnya.
Rebound relationship biasanya terjadi karena seseorang takut untuk menjalani hidup sendiri tanpa pasangan. Ia merasa kesepian dan memiliki keinginan kuat untuk segera melupakan masa lalu. Boleh-boleh saja menjalankan hubungan seperti ini, namun cukup rentan mengalami kerusakan. Bahkan tidak jarang menyisakan rasa kecewa yang mendalam bagi pasangan.
Supaya tidak mengalami kekecewaan dan terjebak di dalam rebound relationship, ada beberapa ciri yang harus diperhatikan. Beberapa diantaranya yaitu doi tidak memberikan komitmen yang jelas, masih suka membuka topik tentang mantan, menghubungi ketika butuh saja, tidak terbuka, dan cenderung ingin memamerkan pacar baru ke mantan.
Capek enggak tuh?
Segera memiliki pasangan baru setelah putus sebenarnya tidak menjadi masalah, karena bisa saja menjadi obat patah hati yang mujarab. Namun, sebaiknya sebelum kembali menjalin hubungan baru akan lebih baik jika telah melalui setiap fase dengan natural. Mulailah sebuah hubungan ketika semua rasa dengan masa lalu telah selesai. Tidak perlu mencari penawar hanya untuk menjadi racun yang paling mematikan di kemudian hari.
Tidak perlu terburu-buru, jatuh cinta itu siklus yang tidak terputus. Sepasang anak manusia akan kembali saling suka, memutuskan bersama, kemudian berpisah saat tidak sejalan. Begitu terus sampai menemukan partner sesungguhnya yang berani mengucap sumpah sehidup semati. Walaupun sumpah dalam pernikahan juga tidak menjamin hubungan akan berjalan selamanya sih.
Tapi sejatinya jatuh cinta itu untuk berbahagia, merasakan euphoria dan adrenalin yang sama. Jika hubungan cinta tidak membawa rasa bahagia, maka timbul pertanyaan, apakah benar kalian saling mencintai? Atau takut kesepian saja?
Penulis: Sophia Latamaniskha
Editor: Tazkiya Fadhiilah