
Foto Net.
Judul: KALA
Penulis: Eleftheriawords (Syahid Muhammad) dan Hujanmimpi (Stefani Bella).
Penerbit: Gradien Mediatama
Tahun terbit: 2017
Tebal: 348 Halaman
“Bila nanti kau temukan kebahagiaan yang bisa membuatmu tersenyum malu-malu, jangan segan untuk memberitahukannya pada kawan di sebelah untuk juga membacanya. Namun, bila yang kau temui adalah kesedihan yang memelukmu secara bertubi-tubi, tolong bilang pada kawanmu agar segera membacanya juga, supaya ia juga turut merasakan kesedihannya.” Halaman 7, Lara.
“Kata–kata dalam buku ini bahkan mungkin akan membuatmu merengek karena tak kuasa menahan rasa. Sebaliknya apabila ternyata memang kau temukan bahagia dalam rentetan peristiwa di sini, kau minta juga temanmu untuk membacanya, semua orang di sekitarmu pantas menerima kebahagiaan yang kau rasakan.” Halaman 8, Saka.
Mungkin kalian bingung siapa Saka dan Lara. Mereka adalah sepasang manusia yang memiliki kesamaan hobi. Mereka dipertemukan semesta di sebuah acara yang dihadiri para penulis dan photographer. Namun pertemuan yang indah tak selamanya indah, bukan? Lantaran perbedaan paham dan jalan pikiran membuat mereka diliputi ego yang tinggi. Ketika ego tak sejalan, siapakah yang akan menang?
Buku berjudul KALA ini menyuguhkan dua sudut pandang antara Saka dan Lara. Keduanya mengungkapkan dan meluapkan pikiran dalam permasalahan yang sama. Hal itu sekan saling menjawab perasaan keduanya.
Pembaca pun akan dibuat bimbang perlu memihak Saka atau Lara. Jika dilihat dari sisi feminis, ego pembaca mengatakan harus berpihak pada Lara. Namun kata–kata Saka pun tak bisa diabaikan.
Cerita KALA ditutup begitu apik sehingga tidak berhenti dan menggantung begitu saja. Bukan hanya suguhan konflik yang rumit, selebihnya ada nilai yang bisa dipetik; selalu ada konsekuensi dari setiap keputusan baik memilih meninggalkan atau diam ditinggalkan. (Puspa/SM)