Ilustrasi seorang mahasiswa laki-laki yang sedang berorasi, lalu dikejauhan ada pacarnya yang melihatnya. (Tsabit Aqdam Fidzikrillah/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Oh mama lihatlah, pacarku yang kini jadi aktivis…
Beberapa orang mungkin sudah tahu jika penggalan lirik tersebut terdapat dalam lagu Gundah Gulana Pacar Aktivis, sebuah lagu yang dirilis tahun 2018 oleh The Panasdalam Bank. Liriknya sendiri dibuat oleh seniman multitalenta asal Bandung yang sering menyebut dirinya imam besar The Panasdalam, yaitu Pidi Baiq.
Pada mulanya lagu ini dinyanyikan oleh Pidi Baiq sendiri dengan ciri khas suaranya yang cempreng namun tetap enak didengar. Hingga pada tahun 2019, lagu ini dibuat ulang dengan posisi vokal yang diisi oleh seorang musisi nyentrik, Jason Ranti. Tentunya dengan ciri khas Jason Ranti sendiri lagu ini berhasil dimainkan dengan pembawaan dan aransemen yang berbeda, namun tetap tidak menghilangkan penghayatan makna dari lagu aslinya.
Lagu Gundah Gulana Pacar Aktivis ini juga menjadi salah satu musik tema di film Koboy Kampus. Film yang berlatar masa Orde Baru (orba) tersebut bercerita tentang kisah Pidi Baiq bersama teman-teman kampusnya yang tidak berminat pada hiruk pikuk politik pada masanya.
Dalam film Koboy Kampus, lagu ini digunakan untuk mengiringi sebuah adegan, dimana dalam adegan tersebut menceritakan seorang tokoh perempuan teman Pidi Baiq yang bernama Nova. Ia digambarkan sebagai seorang mahasiswi yang merasa terganggu karena pacarnya sibuk mengikuti sebuah pergerakan mahasiswa dalam mengkritik pemerintah di zaman orba.
Jika melihat ke dalam film Koboy Kampus yang notabene merupakan kisah Pidi Baiq itu sendiri, maksud dari mahasiswa aktivis dalam lagu ini adalah seseorang yang sibuk dengan aktivitas perpolitikan pada masa itu. Biasanya sibuk dengan rapat-rapat konsolidasi aksi, orasi dalam berbagai demonstrasi, dan kesibukan membuat selebaran maupun spanduk yang berisikan tentang protes dan tuntutan.
Kehidupan kampus memang tidak akan lepas dari yang namanya romantisme antar sesama mahasiswa, sehingga kita tidak aneh ketika mendengar teman kita berpacaran dengan mahasiswa lain di kampus yang sama maupun berbeda. Hal itu lumrah terjadi baik kepada mahasiswa aktivis maupun mahasiswa yang biasa-biasa saja.
Hal yang biasanya terbayang dalam benak kita ketika mendengarkan kata pacaran adalah keromantisan atau kehangatan hubungan dua insan. Namun subjek yang diceritakan dalam lagu ini tidak merasakan kehangatan, bahkan tidak merasakan keromantisan karena topik yang dibawa pacarnya saat berpacaran adalah isu tentang politik.
Bisa dikatakan jika subjek yang diceritakan dalam lagu ini merasa terganggu dengan kesibukan pacar aktivisnya. Dan dalam lagu ini perasaan tersebut digambarkan dengan kalimat “Aku cemburu pada Ibu Pertiwi…”, yang mana bisa mudah dimengerti karena pacarnya terlalu sibuk mengurusi Indonesia atau sering disebut juga Ibu Pertiwi.
Sebenarnya lagu Gundah Gulana Pacar Aktivis ini dapat relevan di masa sekarang, dimana banyak mahasiswa-mahasiswa yang sibuk dengan rapat-rapat konsolidasi, berorasi dalam berbagai demonstrasi, maupun protes menggunakan selebaran ataupun spanduk. Tetapi itu kembali kepada bagaimana tanggapan atau cara pandang dari pasangannya masing-masing, atau bahkan kita tidak tahu apakah mereka memiliki pasangan atau tidak.
Dalam lagu ini, kita dapat mendengar suara keresahan hati yang berusaha disampaikan melalui sebuah lagu ceria namun terkesan malas-malasan. Hal tersebut dapat relate dengan keadaan kita yang resah akan sikap pasangan, namun kita merasa lelah untuk menasihatinya.
Pada akhirnya, baik lagu yang dinyanyikan oleh Pidi Baiq maupun Jason ranti sama-sama dapat dinikmati ketika kita melamun sendiri, atau bahkan sambil bernyanyi bersama teman-teman satu tongkrongan. Lagu ini juga dapat menjadi anthem bagi jiwa orang-orang yang merasa kehidupan asmaranya kaku akibat sang pasangan terlalu sibuk dengan kegiatannya sebagai aktivis.
Penulis : Tsabit Aqdam Fidzikrillah
Editor : Fais Azhar Djohari