Tele-konferensi antara Unisba, Kemendikbud, dan beberapa perguruan tinggi, mengenai langkah kampus yang harus diambil, terkait merebaknya Virus Corona (COVID-19) pada Sabtu (14/3/2020), di Gedung Kedokteran, Jalan Tamansari No. 22, Kota Bandung. (Aryana Catur/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Merebaknya Virus Corona (COVID-19), membuat perguruan tinggi membatasi kegiatan perkuliahan. Liputan6 menyebut, 15 perguruan tinggi sudah membatasi kegiatan dalam kampus. Unisba sendiri, melalui Surat Edaran Rektor, menyebut seluruh kegiatan akademik maupun non-akademik akan dibatasi.
Dosen Fakultas Kedokteran, Widhy Yudistira mengatakan, pemberlakuan kuliah jarak jauh bukan berarti Unisba ditutup sepenuhnya, tetapi hanya membatasi ruang gerak. Jika harus berkegiatan di kampus, harus dibatasi jumlah massa dalam satu kegiatan.
“Yang bisa dibatasi ‘kan hanya dalam kampus, tapi di luar kampus sulit dibatasi. Mohon pengertiannya, mahasiswa harus menyadari, kalau di suatu tempat sudah terlalu crowded, jangan masuk ke kerumunan itu,” kata dosen sekaligus Dokter Spesialis Paru-paru itu, di Gedung Fakultas Kedokteran, Jalan Tamansari No. 22.
Dalam Surat Edaran Rektor, per 16 Maret, kerumunan dalam kampus dibatasi sampai 50 orang. Artinya, ada pembatasan terhadap kegiatan akademik maupun non-akademik, kecuali bersifat mendesak dan telah disetujui oleh fakultas. Selain itu, Unisba juga akan menunda sejumlah kegiatan kemahasiswaan mulai 17 Maret.
Pada 23 Maret hingga 4 April 2019, Unisba akan langsungkan Ujian Tengah Semester (UTS). Demi mengurangi kerumunan yang masif, UTS dilakukan secara take home test dengan memanfaatkan laman ekuliah.unisba.ac.id.
Poin lainnya, kunjungan ke luar negeri, daerah-daerah, dan objek wisata akan ditangguhkan. Unisba juga melarang civitas akademika yang pergi dari area terkonfirmasi COVID-19, datang ke Unisba selama 14 hari.
Selain itu, Unisba juga akan melaksanakn SOP bagi cleaning service, memberikan cairan pembersih tangan, dan mempersiapkan masker yang dapat diambil di Klinik. Widhy mengungkapkan, masker akan efektif bagi yang terjangkit. Sedangkan bagi yang sehat, masker cenderung tidak efektif, meskipun tetap berisiko.
Sebagai langkah preventif, Unisba akan membuat pos dan melakukan pemeriksaan suhu tubuh terhadap seluruh mahasiswa serta pegawai di setiap gerbang masuk. Jika memiliki gejala COVID-19, masyarakat dihimbau untuk periksa ke Klinik Unisba.
Menanggapi sikap Unisba, mahasiswa Fakultas Dakwah, Ridha Arsy mengatakan sejumlah kegiatan kemahasiswaan akan berlangsung dalam waktu dekat. “Sebentar lagi ada Pemilu dan UTS, jangan sampai terhambat,” katanya. Selain itu, mahasiswa Fakultas MIPA, Isti Elvina memuji tindakan Unisba. Ia mengatakan, yang penting keputusan ini membuat aman.
Reporter: Febrian Hafizh Muchtamar & Fahriza Wiratama
Penulis: Febrian Hafizh Muchtamar & Fadil Muhammad
Editor: Febrian Hafizh Muchtamar