Para pekerja bangunan tengah menyelesaikan renovasi di lantai dua Gedung Ranggagading, Jalan Ranggagading No. 8, Kota Bandung pada Selasa (03/03/20). (Sophia Latamaniskha/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba- Mulai dibangun sejak Desember tahun lalu, pembangunan yang dilakukan di Gedung Ranggagading masih belum kunjung usai. Hal ini menuai banyak keluhan dari dosen dan mahasiswa karena perkuliahan berjalan bersamaan dengan renovasi. Mereka meminta agar renovasi segera diselesaikan dalam waktu dekat.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian Sarana Prasarana, Koko Heriyadi mengatakan dirinya tidak tahu pasti kapan renovasi dapat dirampungkan. Hal tersebut didasari tidak kondusifnya lingkungan pembangunan yang menyebabkan kemoloran dalam renovasi ini.
“Ruang gerak mereka menjadi terbatas karena situasi kerjanya tidak normal. Mereka harus lebih berhati- hati dan pelan-pelan ketika perkuliahan berlangsung. Pekerja juga tertekan karena ini enggak boleh, itu enggak boleh gitu. Jadi, memang agak sulit untuk mereka bekerja secara optimal,” tutur Koko ketika ditemui di Yayasan Unisba, Jalan Tamansari No. 26 pada Selasa (03/03).
Membenarkan pernyataan tersebut, mandor pembangunan, Mahmud mengatakan bahwa ketika bekerja para buruh sering berpapasan dengan mahasiswa dan dosen. Sehingga pekerja harus berjalan lebih lambat agar tidak mengganggu mobilitas mahasiswa dan dosen.
Meski alami kemoloran, Koko mengatakan pembangunan ini telah rampung sebanyak 70 persen. Sisanya yang masih perlu dibangun ialah ruangan laboratorium dan beberapa ruang kelas yang masih belum selesai.
Selain itu, koko mengatakan mereka menemukan konstruksi bangunan yang dinilainya tidak sesuai dengan prosedur: Tidak adanya penyangga besi pada tangga di lantai dua. Menurutnya, kondisi ini sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan rubuhnya fondasi tangga tesebut.
Lanjut Koko, guna mengatasi permasalahan tersebut kemungkinan tangga tanpa penyangga besi ini akan dibongkar ulang atau ditempelkan besi untuk kemudian dilakukan cor kembali. Namun, ia khawatir perombakan ini dapat mengganggu bangunan fakultas di bawahnya yang telah selesai.
Penemuan ini baru diketahui karena sebelumnya Koko tidak turut serta dalam pembangunan awal Ranggagading, mengingat bangunan ini dibeli oleh Unisba dalam kondisi utuh telah dibangun sepenuhnya.
Akibat molornya pembangunan, beberapa pihak mengaku resah dan terganggu. Mahasiswi Fakultas Hukum 2018, Dinda Arba mencurahkan keluhannya mengenai pembangunan. Meski bertujuan memperindah bangunan, namun ia merasa adanya pembangunan ini mengganggu kegiatan belajar di kelas.
“Seharusnya sebelum dibangun ada pemberitahuan dulu dan antisipasi kedepannya gimana. Bisa juga dibangunnya nanti pas kita ada libur yang tiga bulan itu. Saya harap cepat selesai,” keluhnya.
Senada denga Dinda, Mahasiswi Fakultas Hukum lainnya, Ayuningtyas Kresnawati turut menyampaikan keresahan yang dialaminya. Dirinya mengeluhkan pembangunan yang berlangsung cukup lama ini karena mengganggu proses perkuliahan. Pun suara bising dan debu yang bertebaran juga menjadi poin masalah untuknya.
“Tapi sebenarnya dengan adanya perkuliahan bakal menghambat pembangunan juga. Aku kasihan juga sama yang membangun karena dikejar waktu gitu,” ujar mahasiswi angkatan 2017 itu.
Reporter: Sophia Latamaniskha & Shella Mellinia Salsabila
Penulis: Sophia Latamaniskha
Editor: Shella Mellinia Salsabila