Sejumlah fasilitas berupa speaker dan mixer telah dipersiapkan untuk perkuliahan hybrid di salah satu Kelas Multimedia, Gedung Perkuliahan Jalan Tamansari No. 1, pada Kamis (20/01/2022). (Foto: Muhammad Khaira Faiq/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Perkuliahan Tatap Muka Terbatas (PTMT) Universitas Islam Bandung (Unisba), dijadwalkan mulai terlaksana pada awal semester genap tahun 2022. Beberapa peraturan sudah mulai diterapkan dan persiapan anggaran untuk menunjang fasilitas selama PTMT pun telah digelontorkan.
Terkait anggaran dan fasilitas, Wakil Rektor (Warek) II, Atih Rohaeti menjelaskan bahwa universitas telah melakukan sewa alat-alat untuk perlengkapan hybrid class sebanyak 10 kelas dengan anggaran Rp120 juta per bulan. Fasilitas tersebut diantaranya sound system, smart board, mic, dua tv per kelas, dan alat rekaman untuk dosen, yang digunakan selama Proses Belajar Mengajar (PBM) di kelas, agar dapat memaksimalkan pembelajaran hybrid.
Selain itu, Atih juga menuturkan jika kelas yang akan digunakan oleh seluruh fakultas selama PTMT berlokasi di Kampus Tamansari 1, “10 kelas tersebut digunakan oleh seluruh fakultas sesuai Mata Kuliah (MK) yang diajukan untuk hybrid, dan kelas yang akan digunakan berada di Gedung Perkuliahan Kampus Tamansari 1, bagian akademik yang mengaturnya.” Jelasnya dalam wawancara via pesan WhatsApp pada Jum’at (21/01).
Terkait informasi PTMT tersebut menimbulkan berbagai macam pendapat mahasiswa, salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) angkatan 2020, Efin Harfy Hilmawan mengaku antusias dalam menyambut PTMT. Walaupun begitu, ia berharap setiap fasilitas kampus seperti penunjang Protokol Kesehatan (Prokes) hingga teknologi penunjang belajar di Unisba sudah siap agar semuanya berjalan dengan aman.
“Kalo menurut aku fasilitas protokol kesehatan harus ada lengkap dan siap, jaringan kampus juga harus berfungsi manakala ada teman-teman kita yang kebetulan tidak punya kuota jadi ada bantuan fasilitas itu, dan juga pastikan kita di kelas juga butuh jaringan internet buat searching pasti butuh referensi lain selain dosen,” tambahnya dalam wawancara via telepon dalam jaringan (daring) pada Jum’at (21/01).
Berbeda dengan Efin, salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB), Agnesa Rizky justru belum siap untuk menghadapi PTMT sebab sudah terbiasa dengan keadaan sistem pembelajaran daring selama lebih dari dua tahun terakhir. Begitu pun dengan Haifa Naza, mahasiswa dari Fakultas Hukum (FH) juga memberikan pendapat tentang PTMT, “Aku sendiri lumayan antusias, tapi gak terlalu, karena udah kebiasaan online juga.” Ujarnya dalam wawancara via pesan WhatsApp pada Senin (24/01).
Meskipun beberapa mahasiswa sudah terbiasa dan lebih memilih untuk pembelajaran daring, tapi masih banyak mahasiswa Unisba yang berharap untuk sistem pembelajaran luring tanpa ada batasan. Seperti pendapat dari Dera Sugina Firyani, mahasiswi Fakultas Teknik (FT), “Mudah-mudahan dengan adanya PTMT ini perlahan demi perlahan pembelajaran dapat membaik dan semoga semester depan keseluruhan bisa kuliah tatap muka.” Kata Dera saat diwawancarai via pesan WhatsApp pada Selasa (25/01)
Pewarta: Muhammad Fadel Raka Hidayat & Alifia Putri Rahmawaty/Job
Penulis: Reza Umami
Editor: Sophia Latamaniskha