Ilustrasi orang sedang memegang data mahasiswa yang belum membayar Infaq Kuliah Tetap (IKT). Namun, data yang nantinya akan digunakan dalam program Mahasiswa Bantu Mahasiswa tersebut belum lengkap. (Ilustrasi :Helmi Abdul Aziz/job)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Keluarga Besar Mahasiswa Unisba (KBMU) melakukan pengumpulan data terkait mahasiswa yang belum bisa membayar Infaq Kuliah Tetap (IKT). Pengumpulan data ini dilakukan oleh tim mitigasi yang dibentuk oleh formatur Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Islam Bandung (Unisba). Data yang sudah terkumpul nantinya akan digunakan dalam program Mahasiswa Bantu Mahasiswa.
Formatur Presma, Darlingga Prasetio mengatakan jika data mahasiswa yang belum membayar IKT sudah terkumpul mencapai 80 orang. Namun, menurutnya ada tim mitigasi yang belum memberikan data. “Ada 80 mahasiswa yang sudah terdata di luar Fakultas Ekonomi Bisnis dan Kedokteran karena dua fakultas tersebut belum mengirimkan data.” Ungkap Darlingga saat diwawancarai di kantin deret pada Rabu (26/1).
Staf Departemen Sosial Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) Ekonomi dan Bisnis, Tania Nurfauziah menjelaskan jika data yang sudah terkumpul hingga Minggu (23/1) mencapai 11 orang. Menurutnya data yang didapat ini masih dapat berubah sehingga tim mitigasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis belum mengumpulkan data yang didapat kepada Presma.
Ketua BEMF Dakwah, Yusuf Muizzu Algifahri mengatakan ada 16 mahasiswa yang belum bisa membayar IKT di Fakultas Dakwah. Menurutnya, data mengenai mahasiswa yang belum membayar IKT ini diberikan langsung oleh pihak fakultas sehingga tim mitigasi dari Fakultas Dakwah tidak mengalami kendala saat pencarian data.
Berbeda halnya dengan ketua BEMF Syariah, Mitsaq Gholidh Al-Rasyid mengatakan jika terdapat kendala ketika meminta data konkret mahasiswa yang belum membayar IKT kepada pihak Universitas maupun Fakultas. Berdasarkan data yang terkumpul, ada 3 mahasiswa yang belum membayar IKT. Namun data yang terkumpul saat ini belum bisa dikatakan 100% lengkap karena pencarian dilakukan dengan cara menyebarkan angket.
Meskipun begitu, Kepala Seksi Keuangan Fakultas Syariah, Jamilah H. Sandiah mengaku bahwa belum ada pengurus BEMF yang meminta data. “Tidak ada pengurus BEMF Syariah yang datang untuk meminta data mahasiswa yang belum membayar IKT. Kalaupun ada, kami belum memiliki data tersebut.” Ungkap Jamilah kepada Suara Mahasiswa di ruangannya pada Kamis (27/1).
Darlingga menambahkan jika data yang diperoleh ini nantinya akan digunakan juga untuk program Mahasiswa Bantu Mahasiswa. Dalam program tersebut data ini akan disaring kembali dengan cara mengisi angket dan menanyakan alasan mengapa mahasiswa tersebut belum bisa membayar IKT. Tim mitigasi juga akan melakukan tracking mengenai mahasiswa tersebut agar program tersebut tidak salah sasaran.
Formatur Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma), Darul Husaini menjelaskan penyaringan data untuk program mahasiswa bantu mahasiswa tersebut dilihat melalui transkrip nilai dan kondisi sosiologis mahasiswa yang belum bisa membayar sampai sampai sekarang.
Pewarta : Helmi Abdul Aziz/job
Penulis: Salwa Nur Ainni/job
Editor : Tsabit Aqdam Fidzikrillah