
Suasana depan Masjid Al-Asy’ari Universitas Islam Bandung (Unisba). (Foto: Muhammad Nurjana/Job)
Suaramahasiswa.info, Unisba- Masjid Al-Asy’ari Universitas Islam Bandung (Unisba) beberapa kali mengalami kasus kehilangan barang seperti sepatu, arloji, ponsel, dan lain-lain. Penggunaan Closed Circuit Television (CCTV) hanya dapat melihat identitas pelaku tanpa mencegahnya.
Ketua Lembaga Dakwah Kampus Ta’mir Masjid (LDK-TM) Al-Asy’ari Unisba, Muhammad Rivaldi Yusuf, menjelaskan kehilangan di Masjid Al-Asy’ari sudah terjadi sejak beberapa tahun yang lalu. Dari hasil rekaman CCTV, para pelaku memiliki identitas berbeda-beda, mulai dari masyarakat umum hingga Mahasiswa Unisba.
“Karena Masjid Al-Asy’ari kan masjid umum, ya, jadi kalau ada laporan kehilangan dari korban kita langsung mengecek kamera CCTV dulu. Nah, setelah dilihat biasanya pelakunya dari masyarakat umum, cuman tahun kemarin tuh ada Mahasiswa Unisba juga,” aku Rivaldi pada Kamis, (28/12).
Ia menambahkan, setelah mengecek CCTV, pihaknya akan berkoordinasi dengan Peningkatan Ruhul Islam dan Pengelolaan Masjid (PRI PM) Unisba dan Satpam agar mewaspadai terduga pelaku tersebut. Di samping itu, untuk mencegah kehilangan, pihaknya memiliki program piket bergantian untuk memperhatikan dan mengarahkan para jamaah.
“Di Masjid Al-Asy’ari ini kami ada program piket bergantian setiap hari Jumat. Jadi ketika Jumatan sebagian pengurus masjid berjaga di beberapa titik, seperti di sekitaran tangga dan di dalam masjid,” jelas Rivaldi.
Meski begitu, menurutnya penjagaan tersebut masih terasa kurang optimal. Hal itu disebabkan jadwal piket pengurus yang bentrok dengan kuliah.
“Sebenernya keamanan harus menjadi tanggung jawab bersama, kami pun menyediakan tempat penitipan sepatu secara gratis, jadi harus ada kerjasama saja antara pemilik barang dan pihak keamanan,” ungkap Rivaldi.
Menurut Rivaldi, kedepannya pihak LDK TM akan mengarahkan jamaah untuk menyimpan sepatu di tempat penitipan alas kaki. Hal itu bertujuan untuk menjaga barang bawaan dan meminimalisir pencurian.
“Agar tidak ada lagi pencurian di Masjid Al-Asy’ari ke depannya, kita semua perlu bekerja sama. Mari jaga barang berharga kita dan arahkan jamaah untuk menyimpan sepatu di tempat penitipan sepatu,” ungkap Rivaldi pada Sabtu, (30/23).
Perihal tindak lanjut, pihak LDK TM mengalami kesulitan untuk melacak pelaku karena keterbatasan akses. “Kalau orang luar kami hanya sebatas koordinasi dengan pihak PRI PM dan satpam. Karena kalau pihak luar pelakunya, kita juga kesulitan untuk melacaknya karena keterbatasan kami,” ungkap Rivaldi.
Ismail Wefa selaku Wakil Keamanan dan Ketertiban (Kamtiber) Unisba menyatakan petugas Satpam memang tidak memiliki tugas khusus menjaga area masjid. Namun, pada hari Jumat, beberapa Satpam ditugaskan untuk menjaga area penyimpanan alas kaki serta melibatkan diri dalam pelaksanaan Shalat.
“Jadi kalau ada orang yang gerak-geriknya mencurigakan suka ditanya terutama kalau arahnya ke masjid suka ditanya mau kemana gitu, nah, kalau pulangnya ada kejadian apa-apa berarti kemungkinan pelakunya orang yang tadi,” jelas Ismail padal Kamis, (28/23).
Menurut Ismail, seharusnya pengurus masjid lebih meningkatkan intensitas imbauan sebelum dan sesudah shalat berjamaah. Hal itu bertujuan untuk mengingatkan pada jamaah agar menjaga barang bawaannya.
Muhammad Zaky Safnazzahro, Mahasiswa Fakultas Dakwah angkatan 2023 mengaku pernah kehilangan barang berupa arloji di Masjid Al-Asy’ari. “Waktu itu saya pernah lupa menyimpan jam tangan di atas dinding keran air setelah berwudhu. Nah setelah saya beres shalat saya cek kembali ke tempat itu ternyata sudah tidak ada,” akunya.
Di sisi lain, ia menilai jika kehilangan ini merupakan tanggung jawab dan kesadaran masing-masing dalam menjaga barang-barangnya. “Kalau masalah kehilangan ini sebenarnya lebih ke kesadaran diri sendiri untuk selalu berhati-hati dalam menjaga barangnya. Jadi, bukan karena penjagaan dari pihak keamanan yang kurang baik atau maksimal gitu,” tambah Zaky pada Jumat, (29/23).
Reporter: Muhammad Nurjana dan Muhamad Riziq Abdullah/Job
Penulis: Muhammad Nurjana/Job
Editor: Melani Sri Intan/SM