
Kondisi salah satu rumah yang terdampak gempa bumi di Kabupaten Bandung pada Minggu, (29/9). (Foto: Farhan Anfasa Hidayat/SM).
Suaramahasiswa.info, Unisba– Mahasiswa Pecinta Alam (Mapenta) Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Unisba (BEMU) membuka penggalangan dana untuk korban bencana gempa bumi di Kabupaten Bandung. Adapun total donasi yang sudah terkumpul hingga Rabu, (2/10) yaitu sebesar Rp 3.800.000,-.
Bantuan dari pihak kampus diberikan dengan mengajukan proposal yang berkaitan dengan kebutuhan yang diperlukan seperti akomodasi dan logistik. Selain itu, penggalangan dana ini akan ditutup pada Jumat, (4/10).
Ketua Mapenta, Rangga Wijaya mengatakan bahwa penggalangan dana ini dilakukan sebagai bentuk rasa kemanusiaan terhadap para korban. “Dari dulu kalau ada yang kaya gini (bencana alam-Red) biasanya kita (Mapenta-Red) turun tangan untuk open donasi. Bukan dari program ya, tapi ini kewajiban kita sebagai sesama manusia,“ ujar Ketua Mapenta Rangga Wijaya saat diwawancarai pada Selasa, (24/9).
Ia melanjutkan, pihaknya sudah melakukan survei ke lokasi bencana alam untuk mencari kebutuhan para korban pada Minggu, (29/9). Hasilnya, beberapa kebutuhan tersebut yaitu sembako dan peralatan mandi. Kemudian desa yang terpilih untuk dibantu yaitu Desa Cihawu karena masih kurangnya bala bantuan.
“Kalau sudah terkumpul, di akhir pekan ini akan kita bagikan sesuai kebutuhan itu dan kita belanjanya di dekat sana,” ucap Rangga saat diwawancarai pada Rabu, (2/10).
Menurut penuturan Rangga, saat survei tersebut dilakukan kondisi tempat bencana alam sudah membaik daripada sebelumnya. Beberapa bangunan yang roboh akibat gempa sudah banyak diperbaiki dan banyak bala bantuan datang.
Di sisi lain, Muhammad Ramdan Suliana selaku Ketua BEMU menilai penggalangan dana ini merupakan bentuk rasa empati terhadap para korban bencana. Menurutnya, hal ini pun dapat terlaksana dengan adanya koordinasi antara BEMU dan Mapenta.
“Pembagian perannya, ya, BEMU koordinasi kepada BEM-F (BEM Fakultas-Red), lalu kita komunikasi dengan Mapenta untuk mengetahui kondisi di lapangan seperti apa dan apa yang menjadi kebutuhan di sana, “ ungkap Ramdan pada Selasa, (24/9).
Tidak hanya itu, ia melanjutkan pihak BEMU sempat mengadakan rapat koordinasi dengan BEM-F dan Mapenta untuk mendiskusikan mitigasi bencana alam kedepannya. “Fungsi pada rapat ini untuk menyelaraskan ketika mitigasi bencana alam itu seperti apa, karena kita banyak jangan sampai kita ngasih bantuan malah nambah bencana, “ ujarnya.
Di samping itu, Ramdan berharap agar seluruh pihak dapat berkontribusi dalam menyikapi bencana alam. “Semoga kedepannya lebih sinergis, tidak ada alasan lagi untuk tidak membantu apalagi cuma menyebarkan flyer saja, karena ini atas dasar kemanusiaan,“ kata Ramdan.
Senada dengan Ramdan, Rangga berharap hasil dari penggalangan ini dapat bermanfaat untuk para korban bencana alam. “Tentunya harapannya pasti yang baik-baik ya, semoga penggalangan dana ini berkah untuk yang membutuhkan dan tentunya pastinya ada baiknya juga untuk kita semua.” Pungkasnya.
Reporter: Linda Puji Yanti/SM & Rizki Khisban/SM
Penulis: Linda Puji Yanti/SM
Editor: Melani Sri Intan/SM