Kondisi ruangan kelas nomor 13 Gedung Unisba Ranggagading yang terlihat kosong, pada hari Senin (16/3/2020). Hal tersebut berdasarkan Surat Edaran Rektor No: 181/G.13/Rek-k/III/2020 perihal Pencegahan Penularan Corona Virus Disease 19 (COVID-19). Dalam surat edaran tersebut dianjurkan pula kegiatan perkuliagan melalui daring.(Foto:AdnanFirdaus/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Sudah lebih dari sepekan seluruh kegiatan akademik dilakukan menggunakan daring termasuk pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS). Nyatanya kebijakan tersebut dirasa tidak berjalan dengan mulus, beberapa kendala teknis sempat dialami oleh sebagian Mahasiswa.
Hal tersebut dialami Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Helda Juliana Ramdiani merasa kesulitan, karena perlu beradaptasi dalam mengakses website. Menurutnya, mahasiswa harus sudah membiasakan menggunakan E-kuliah dari sejak lama, guna menghindari kesulitan dalam kadaan darurat seperti saat ini.
Namun Helda tetap mendukung adanya E-kuliah karena dirasanya lebih luwes, dan bisa mengerjakan E-kuliah sembari berdiam di indekosnya.
Selain kesulitan mengakses, kendala mengingat cara mengakses dirasakan oleh Dosen Fakultas Ekonomi, Lufthia Sevriana. Meskipun pernah mengikuti pelatihan yang diadakan Unisba, Lufthia mengaku harus mengingat kembali cara penggunaannya. “Proses mengingat dibantu modul yang diberikan. Untuk adaptasi sebenarnya kita harus mau mengulik sistem e-kuliah ini.”
Lanjutnya ia tuturkan sejauh ini tidak ada kendala serius selama proses perkuliahan, hanya saja website akan lebih mudah diakses jika menggunakan laptop. Karena sejauh ini keluhan banyak dilontarkan oleh mahasiswa yang menggunakan handphone.
“Yang saya rasakan setelah melaksanakan E-Kuliah dan UTS online, ternyata masih banyak mahasiswa yang belum tau etiket email dan cara mengirim email,” tuturnya lewat pesan daring pada Kamis (26/3).
Ujian Tengah Semester (UTS) Online
Buka hanya E-kuliah, UTS Online rupaya banyak mengalami kendala teknis dan hambatan bagi mahasiswa yang mengerjakannya. Keterlambatan menerima soal karena terkendala jaringan dialami Mahasiswa Fakultas Teknik, Vidy Bayu. “Hal itu menghambat ketika proses submit jawaban,” ujarnya.
Masalah teknis rupanya dialami juga Mahasiswa Fakuktas Teknik lainnya, Aghrid Salsabiela. Agrid mengalami blue screen saat mengerjakan soal ujian. Kejadian tersebut cukup membuatnya panik. Namun hal tersebut segera diatasinya dengan menggunakan laptop lain. “Untung jawaban sebelumnya sudah disimpan, kalau engga menangis hati ini,” tuturnnya dalam pesan daring.
Berbeda dengam Vidy dan Aghrid seorang Mahasiswa Fakultas Psikologi 2017, Fadella Yasandhi ternyata tidak mengalami kendala teknis ketika ujian. Meski begitu, Fadella mengaku tetap merasa gugup dalam menghadapi ujian di hari pertama, karena ia mendapat pengurangan waktu sebanyak 20 menit.
“Pengurangan waktu mungkin tujuannya bagus biar engga nyontek atau open book. Tapi aku engga ngerti juga sih, padahal lumayan kan 20 menit dikurangin mah,” tuturnya.
Lain halnya dengan Mahasiswa Fakultas Dakwah 2018, Yumna Farah Fadhillah mengaku belum merasakan E-kuliah maupun UTS online. Meskipun kuliah daring tidak dilaksanakan, fakultasnya tetap diberikan tugas take home, kemudian nantinya dikirimkan melalui google classroom atau langsung mengirimkan email kepada dosen bersangkutan.
Perihal UTS online, Yumna mengatakan hingga Kamis (26/3) pelaksanaannya tidak menggunakan daring. Soal ujian akan dibagikan ketua kelas, kemudian pengiriman jawaban pun sama halnya seperti pengiriman tugas take home.
“Website engga bisa di akses karena ada mata kuliah yang belum diupdate oleh pihak Pusat Pengolahan Data (Puslahta), jadi E-kuliah belum bisa digunakan.”
Menanggapi hal tersebut, Wakil Rektor I Unisba, Harits Numan mengatakan sterilisasi ini akan berlangsung sesuai dengan perkembangan situasi dan intruksi yang dikeluarkan pemerintah. Ia berharap mahasiswa siap dengan adanya sistem kuliah berbasis digital yang sebenarnya sudah ada sejak awal 2019 lalu.
“Mahasiswa akan lebih cepat beradaptasi dalam menjalankan E-kuliah, karena E-kuliah harus menjadi budaya baru belajar berbasis teknologi,” tuturnya dalam pesan daring pada Senin (16/3).
Reporter: Sophia Latamaniskha
Penulis: Sophia Latamaniskha
Editor: Puspa Elissa Putri