Sekretariat Badan Eksekutif Mahasiswa Unisba (BEMU) yang kosong pada Kamis, (31/08). (Foto: Melani Sri Intan/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba– Sejak kegiatan Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) diberhentikan pada Februari 2022 lalu, Badan Eksekutif Mahasiswa Unisba (BEMU) berencana untuk mengganti kerugian dana kepada beberapa pihak yang terlibat. Di antaranya dana talang panitia, refund cabang lomba yang tidak terlaksana, dan hadiah pemenang lomba. Adapun dana yang akan dikerahkan untuk menutupi seluruh kerugian tersebut menggunakan dana pribadi Presiden Mahasiswa (Presma) Unisba dan uang kas BEMU.
Zikri Resa Hasrian selaku Ketua Pelaksana POM menjelaskan total dana yang harus dikembalikan yaitu sebesar Rp18.625.000. Di antaranya dana talang panitia sebesar Rp1.725.000, refund cabang lomba yang tidak terlaksana sebesar Rp8.950.000, dan hadiah pemenang lomba sebesar Rp7.950.000. Adapun total dana yang sudah dilunasi sebesar Rp1.725.000 kepada panitia.
Zikri menambahkan bahwa dalam proses penyelesaian permasalahan POM sempat terhambat karena kurangnya komunikasi antara panitia dan BEMU. “Sebetulnya aku sudah sering mencoba untuk komunikasi dengan Presiden Mahasiswa (Presma) dan Wakil Presma (Wapresma), cuma mungkin karena kesibukan individu masing-masing akhirnya baru bisa terselesaikan sekarang,” ujar Zikri.
Presma Unisba Darlingga Prasetio mengatakan hingga saat ini pihak kemahasiswaan tidak memberikan dukungan dana bagi kegiatan POM dan membekukan anggaran BEMU yang masih tersisa. Menurutnya, hal tersebut karena tidak adanya Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) POM periode sebelumnya kepada pihak kemahasiswaan. Dengan begitu, dana yang akan dikerahkan untuk mengganti seluruh kerugian menggunakan uang kas BEMU dan dana pribadi miliknya.
“Makanya sebagai bentuk tanggung jawab sebagai penyelenggara, kita (BEMU) akan mengembalikan uang pendaftaran teman-teman yang ikut POM sedikit demi sedikit,” ungkapnya saat ditemui pada Rabu (30/08).
Selain itu, pada Kamis (31/08) pihak BEMU telah mengadakan pertemuan dengan panitia untuk membubarkan kepanitiaan dan mengambil alih permasalahan POM. Adapun terkait teknis pengembalian, Darlingga menjelaskan akan mengadakan pertemuan dengan seluruh BEM Fakultas (BEMF), di dalamnya akan membahas mengenai solusi permasalahan POM, persoalan-persoalan kampus, progresivitas mahasiswa, dan Pemilihan Raya (Pemira) Presma-Wapresma.
Terkait hilangnya bendahara POM Safira Nur Latifah, pihak BEMU sudah bekerja sama dengan ketua BEM di fakultasnya, namun hingga saat ini Safira masih tidak dapat ditemui. “Aku udah minta bantuan ke Ketua BEM fakultasnya, katanya dia bakal nemuin pengurus BEMU, cuma sampai sekarang sudah sekitar dua bulan belum ada kabar lagi,” tutur Zikri.
Hingga berita ini terbit, Safira masih belum dapat dihubungi oleh Suara Mahasiswa.
Salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) angkatan 2020 peraih juara tiga lomba Pro Evolution Soccer (PES) POM Tian Ramdani menanggapi upaya BEMU dalam mengembalikan hak-hak orang yang terlibat POM ini dengan positif. “Menurut aku ya itu iktikad baik dari BEMU, cuma kami tetap mempertanyakan uang pendaftaran dan lain-lainnya kemana sampai menggunakan uang pribadi dan kas BEMU,” ujar Tian.
Ia berharap agar POM selanjutnya dapat berjalan lancar dan tidak terjadi konflik serupa. Di sisi lain, ia merasa jika permasalahan yang terjadi pada POM saat ini akan menghilangkan kepercayaan mahasiswa kepada program kerja yang dilakukan oleh BEMU.
Reporter: Melani Sri Intan/SM
Penulis: Melani Sri Intan/SM
Editor: Tsabit Aqdam Fidzikrillah/SM