Foto Sekretariat BEMU yang dipenuhi poster terkait terbengkalainya kegiatan POM pada Selasa (14/02). (Foto: Farhan Anfasa Hidayat/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba–Sekretariat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Bandung (Unisba) terlihat dipenuhi poster pada Selasa (14/02) pukul 07.50 WIB. Poster tersebut berisikan protes terkait Program Kerja (Proker) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) BEMU, yaitu Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) yang sudah terbengkalai sejak bulan Desember 2022 lalu.
Koordinator Divisi Acara kegiatan tersebut, Firza Nurhasan menuturkan dari enam cabang lomba hanya empat lomba yang sudah terlaksana, diantaranya Volly, Pro Evolution Soccer (PES), Mobile Legend (ML), dan bulu tangkis. Ia mengatakan, dua cabang olahraga lain yaitu futsal dan bola basket belum terlaksana karena terkendala masalah dana.
“Sejak akhir bulan Desember lalu bendaharanya sudah hilang, sedangkan dananya kan ada di sana (bendahara) jadi kegiatannya pun terhambat.” Ungkapnya saat diwawancarai pada Rabu (15/02).
Ia melanjutkan panitia masih menunggu tindak lanjut dari BEMU selaku Steering Committee (SC) karena tidak mengetahui motif hilangnya bendahara. Adapun jumlah dana yang harus terkumpul sekitar sembilan belas juta yang terdiri dari hadiah dan refund peserta, biaya sewa tim medic Korps Sukarela (KSR) Unisba, serta dana talang dari panitia.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma), Darul Husaini mengatakan selama berjalannya kegiatan POM tidak ada laporan transparansi dana dari Top Management (Topman) panitia POM kepada SC. Menurutnya, dilaksanakannya kegiatan POM ini tidak mendapat support dana dari Kemahasiswaan.
“Jadi panitia dan SC sudah memutuskan untuk memberhentikan kegiatan POM karena anggaran yang tidak memungkinkan. Jadi besok Kamis (16/02) ketika Rapat Pimpinan antara BEMU dan BEMF akan disosialisasikan juga perihal kepastian uang hadiah dan refund anggaran untuk lomba yang belum terlaksana yang akan menggunakan dana dari BEMU.” Ujarnya saat diwawancarai pada Rabu (15/02).
Meski begitu, menurutnya pihak SC baru memberi upaya dengan mengarahkan Ketua Pelaksana untuk tetap mencari Bendahara agar segera mendapat kejelasan terkait transparansi dana. Sampai berita ini naik, Zikri Resa Hasrian selaku Ketua Pelaksana POM tidak dapat diwawancarai terkait hal tersebut.
Ketua BEM Fakultas Syariah (FS), Adhitya Yudha Yudistira merasa kecewa atas ketidakjelasan POM. Adapun lomba yang berhasil diraih oleh FS terdiri dari juara ke-1 lomba volly dan badminton ganda putra serta juara ke-3 ML. “Padahal kami sudah menunggu euforia ini karena sudah vakum dua tahun, tapi ketika menanyakan kejelasannya panitia pun malah saling melemparkan.” Ungkapnya pada Rabu (15/02).
Ia menganggap kekecewaan terhadap kegiatan POM saat ini berdampak pada kepercayaan mahasiswa kepada BEMU khususnya Kemenpora. Ia berharap agar pihak Bemu dapat menyelesaikan permasalahan POM sebelum terpilihnya Presma baru.
Senada dengan Adhitya, Ketua BEM Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM), Muhammad Hasan Muzaki mengungkapkan bahwa FIkom pun berhasil meraih juara ke-1 cabor ML, juara ke-2 lomba badminton tunggal putra, serta juara ke-3 lomba PES dan badminton ganda putra. Ia melanjutkan bahwa tidak ada kejelasan secara resmi terkait keberlanjutan kegiatan POM ini.
“Dari awal saya tuh melihat acara POM ini terkesan dipaksakan dan sekarang uangnya gak tahu kemana, penyelenggaranya kemana, penanggung jawab SC-nya dari kemenpora maupun presmanya juga tidak ada.” Tuturnya pada Rabu (15/02).
Reporter: Melani Sri Intan/SM
Penulis: Melani Sri Intan/SM
Redaktur: Tsabit Aqdam Fidzikrillah/SM