Suaramahasiswa, Unisba–Setelah tahun sebelumnya tidak ada, kini Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Islam Bandung (Unisba) Festival (KBMU-Fest) diadakan kembali di Kampus 1 Unisba pada Minggu, (3/11). Adapun tema yang diangkat yaitu Rediscovering The Art Of Human Connection. Acara ini pun menuai beragam tanggapan dari sejumlah Organisasi Mahasiswa dan mahasiswa yang hadir.
Ketua Pelaksana KBMU-Fest 2024, Chintia Nabela Lestari ungkap bahwa tema tersebut mengandung arti relasi, sosial, dan tradisi atau budaya. Selain itu, tujuan diadakannya acara ini agar Mahasiswa Baru (Maba) memiliki minat untuk mengikuti Organisasi Mahasiswa (Ormawa).
“Untuk goals nya yang pasti kita pengen temen-temen mahasiswa, terutama mahasiswa baru itu bisa tertarik lagi untuk ikut organisasi. Karena dilihat sekarang kaderisasi nya (Ormawa-Red) pun sudah menurun gitu,” jelasnya saat diwawancarai pada Minggu, (3/11).
Acara KBMU-Fest kali ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi 1 dilaksanakan pada pukul 07.00-13.00 WIB dari Fakultas Syariah, Tarbiyah dan Keguruan, Psikologi, Ilmu Komunikasi, dan Kedokteran. Sedangkan sesi II dimulai pukul 12.00-17.30 WIB dari Fakultas Dakwah, Hukum, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Teknik, serta Ekonomi dan Bisnis.
Di sisi lain, terdapat 22 ormawa yang meramaikan acara KBMU-Fest dan 2 Ormawa tidak dapat hadir yaitu Unit Bola Basket Unisba (UBBU) dan Unit Sepak Bola Unisba (USBU). Chintia ungkap alasannya karena Sumber Daya Manusia (SDM) dari kedua Ormawa tersebut tidak memadai.
Target Kehadiran Mahasiswa Tidak Tercapai
Chintia melanjutkan, acara KBMU-Fest ini diwajibkan untuk mahasiswa angkatan 2023 dan 2024 dengan target yang hadir sebanyak 3.000 mahasiswa. Namun target tersebut tidak tercapai karena menurut catatan panitia, peserta yang hadir sesi I sebanyak 480 orang dan sesi II sejumlah 450 orang.
Adapun dari pihak Panitia KBMU-Fest dan Ormawa belum menentukan kebijakan ataupun konsekuensi bagi Maba yang tidak mengikuti acara ini. Meskipun begitu, menurut Chintia antusias Maba yang hadir sangat tinggi dalam mensukseskan KBMU-Fest.
“Kalo dari Maba alhamdulillah antusias. Karena dari kemarin juga, di waktu pendaftaran untuk talkshow udah banyak yang reach out Instagram dan DM juga nanya-nanya tentang KBMU-Fest ini,” ungkap Chintia.
Sedikitnya partisipasi Maba yang hadir pun disadari oleh beberapa Ormawa seperti Unit Pecinta Seni dan Budaya Minangkabau (Utasebumi) dan Lingkung Seni Budaya Sunda (LSBS). Ketua Utasebumi, Syahrul Ramadhan mengatakan walaupun acaranya menyenangkan namun ia menyayangkan karena tidak semua mahasiswa baru hadir meramaikan. Selain itu, Ketua LSBS, Jasmine Puspa Anandita juga ungkap bahwa mahasiswa yang hadir terbilang sedikit dan kurang antusias.
“Acara KBMU-Fest sekarang approve terus juga good job untuk acaranya, standnya juga tertata rapih. Tapi disayangkan untuk partisipan Maba terlihat kurang banyak dan kurang antusias gitu, dikarenakan entah penyebaran informasinya atau dari per fakultasnya kurang mem-follow up ke maba-maba nya,” ucapnya pada Minggu (3/11).
Hal ini juga dikatakan oleh Resimen Mahasiswa Unisba (Menwa), Studi Teater Unisba (Stuba), Korps Sukarela (KSR), dan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapenta). Mereka mengeluhkan mahasiswa yang berpartisipasi dalam KBMU-Fest kali ini sedikit. Bahkan Ketua Mapenta, Rangga Wijaya mengatakan bahwa Maba yang hadir tidak maksimal karena kurangnya tekanan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas.
KBMU-Fest Sebagai Ajang Pengenalan Ormawa
Di sisi lain, acara ini ditanggapi secara positif oleh beberapa Ormawa. Di antaranya seperti dari Korps Protokoler Mahasiswa Unisba, Clean and Green, Unit Pengembangan Tilawah Qur’an Unisba (UPTQ), Studi Teater Unisba (Stuba), Unisba Nihon Kyoukai, hingga Resimen Mahasiswa yang menilai bahwa KBMU-Fest efektif untuk mengenalkan Ormawa.
Diungkapkan oleh Ketua CNG, Agus Wibowo mengatakan bahwa acara ini berjalan dengan lancar dan membantu ormawa untuk lebih dikenal oleh Maba. “KBMU-Fest tahun ini menurut saya berjalan dengan baik, programnya membantu para ormawa untuk lebih dikenal oleh maba. Sehingga maba pun memiliki keinginan untuk mengikuti organisasi,” ujarnya saat diwawancarai pada Minggu, (3/11).
Selaras dengan itu, Deden Hidayat selaku Ketua UPTQ pun menganggap bahwa acara ini membantu Ormawa mendapat anggota baru. Ditambah Ketua UNK, Ray mengatakan bahwa acara kali ini lebih seru dibandingkan dengan sebelumnya.
Penempatan Waktu dan Stand Ormawa
Sementara itu, Koperasi Mahasiswa (Kopma), Bakti Desa (Bakdes), dan Karate menilai bahwa tata letak stand Ormawa dalam acara KBMU-Fest dirasa tidak tepat. Gally Raka Siwy selaku Direktur Kopma mengungkap bahwa stand yang disediakan masih kurang karena hanya menyediakan meja dan kursi saja serta dalam tempatnya juga minim pencahayaan.
Lebih lanjut, dikatakan oleh Ketua Karate Unisba, Asyqar Ramadhika bahwa acara ini seakan bukan untuk KBMU-Fest karena disatukan dengan stand penjual makanan. “Sebenarnya mah dari aku kenapa sih stand nya itu campur aduk sama (stand-Red) makanan-makanan, kenapa gak UKM-UKM, LKM-LKM, kenapa disatuin sama makanan-makanan. Jadi seakan bukan buat KBMU-Fest gitu,” ucap Asyqar.
Menanggapi hal tersebut, Chintia menjelaskan bahwa ini adalah cara agar stand Ormawa tidak terlalu dipenuhi oleh peserta acara. Selain itu, dapat membantu stand makanan agar lebih terlihat oleh mahasiswa yang hadir.
Himpunan Pengusaha Muda Perguruan Tinggi Universitas Islam Bandung (Hipmi PT Unisba) mengeluhkan terkait teknis acaranya yang masih harus diperbaiki. Ia menjelaskan seperti banyak penampilan serta informasi yang tidak sesuai dengan yang telah ditentukan.
Berbeda dengan Hipmi, Ketua Paduan Suara Mahasiswa (Pasuma), Tati Kusumawati mengatakan bahwa KBMU-Fest tidak tepat waktunya. Seperti halnya, Pasuma yang sudah menutup pendaftaran bagi anggota baru.
“KBMU-Fest tahun sekarang momentumnya kurang karena udah jauh dari taaruf terus ke maba nya juga jadi enggak excited gitu sedangkan isi dari KBMU Fest ini expo untuk UKM LKM,” pungkasnya.
Tanggapan Mahasiswa Baru
Meskipun begitu, salah satu Maba Fakultas Dakwah, Nabila Syakir mengatakan bahwa dengan diadakannya KBMU-Fest membantu dirinya untuk lebih mengenal dan mendapatkan informasi terkait UKM-LKM yang ada di Unisba. Ia pun berharap dengan adanya acara ini dapat membantu Maba untuk menentukan Ormawa yang cocok.
“Menurut bagus ya diadain acara kaya gini karena waktu taaruf itu kurang spesifik penjelasan nya jadi buat kita para maba itu suka bingung itu gimana, dan kbmu fest ini memperjelas itu semua,” ucap Nabila.
Senada dengan Nabila, Reivia Nur Adelia salah satu Maba Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom), mengungkap bahwa acara KBMU-Fest ini sangat efektif untuk pengenalan Ormawa. Ia berharap acara kedepannya dapat lebih meriah lagi.
Dengan diadakannya acara KBMU-Fest ini, Chintia berharap agar Ormawa dapat lebih menonjol lagi dari sebelumnya sehingga lebih dikenal oleh Maba. Selain itu, diharapkan acara ini dapat menjadi ajang perhatian untuk Maba dalam menumbuhkan ketertarikan berorganisasi.
Reporter: Sopia Nopita & Sausan Mumtaz Sabila/SM
Penulis: Sopia Nopita/SM
Editor: Syifa Khoirunnisa/SM