Suaramahasiswa.info, Unisba- Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung (Unisba) melakukan pengamatan hilal untuk menetapkan awal Zulhijah, bertempat di Rooftop Fakultas Kedokteran Unisba, Jalan Tamansari 20 pada Jumat, (7/6). Berdasarkan hasil pengamatan, hilal terlihat pada ketinggian 3 derajat 35 menit 53 detik di atas ufuk pukul 17.45 WIB.
Hasil pengamatan hilal tersebut dibacakan oleh Ahmad Sanusi selaku perwakilan Pengadilan Agama Bandung. Selanjutnya hasil tersebut akan dilaporkan dan diberikan kepada Kementerian Agama Bandung dan Kementerian Agama Pusat sebagai pertimbangan penetapan awal Zulhijah.
Kepala Observatorium Albiruni, Encep Abdul Rojak mengatakan jika pengamatan hilal ini diadakan karena Bulan Zulhijah adalah bulan yang penting bagi umat islam. Dalam hal ini, karena pada bulan yang sama terdapat Ibadah Haji, Puasa Arafah, dan Hari Raya Idul Adha.
Ia mengungkapkan bahwa acara ini dapat berjalan dengan lancar karena sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan alat pengamatan hilal. “Rukyatul Hilal (Pengamatan Hilal, Red) ini kita persiapkan dari pukul dua siang, seperti kalibrasi alat apakah sudah selaras atau belum, makanya tadi jam 17.45 WIB bisa terlihat hilalnya,” ucapnya pada Jumat (7/6).
Di sisi lain, Ketua Pengurus Observatorium Albiruni, Rafi Muhammad menuturkan bahwa acara pengamatan hilal ini mengalami beberapa kendala. Di antaranya, keterbatasan tempat duduk dan tenda yang tidak terpasang akibat miskomunikasi dengan vendor. Walau begitu, menurut Rafi, kendala tersebut tidak berdampak signifikan terhadap berjalannya acara.
“Kita juga mungkin kemarin ada sedikit miskomunikasi sama vendornya terus sama kemarin juga keterbatasan dalam tempat duduk tapi dengan adanya keterbatasan ini tidak mengurangi buat melakukan pengamatan rukyat ini,” jelasnya pada Jumat (7/6).
Sementara itu, menurut Mohammad Nizam bin Abdul Aziz, salah satu pengunjung dari International Islamic University Malaysia (IIUM), acara ini sangat bermanfaat bagi umat islam agar dapat mengukuhkan keimanan kepada Allah SWT. Ia pun berharap, jika acara pengukuhan iman seperti ini terus berlangsung maka dapat menjadi ajang silaturahmi antar umat islam.
Senada dengan Nizam, pengunjung lainnya, Dudih Purwadi dari Indonesian Islamic Astronomy Club (IIAC) mengaku bahwa acara ini menarik dan berharap agar Unisba kedepannya dapat mengundang lebih banyak pihak. “Ini pertama kali saya melihat rukyat hilal sampai pengesahan, kalau biasanya lihat hilal di TV aja, tapi sekarang langsung (melihat, Red),” kata Dudih pada Jumat (7/6).
Reporter: Rizki Khisban/SM
Penulis: Rizki Khisban/SM
Editor: Fikri Fadilah/SM
Catatan Redaksi: berita ini mengalami penyuntingan kembali pada hari Sabtu (8/6), setelah kami menerima penjelasan dari Rafi Muhammad selaku Ketua Pengurus Observatorium Albiruni bahwa terdapat kekeliruan dari informasi yang ia sampaikan saat proses wawancara. Kami melakukan wawancara ulang, ia menjelaskan bahwa kendala terjadi karena keterbatasan tempat duduk dan miskomunikasi dengan vendor. Oleh karena itu, kami menambahkan informasi tersebut di paragraf lima dan enam dalam berita ini dan mengganti informasi yang sebelumnya.