
Ruang Sekretariat Dewan Amanat Mahasiswa Universitas Islam Bandug tepatnya di Jalan Tamansari No.1, Kota Bandung pada Selasa, (24/9). (Foto: Syifa Khoirunnisa)
Suaramahasiswa.info– Pendaftaran Pemilihan Raya (Pemira) Calon Presiden Mahasiswa dan Calon Wakil Presma Universitas Islam Bandung (Unisba) Periode 2025-2026 yang telah diperpanjang empat kali menghasilkan satu bakal Pasangan Calon (Paslon) mendaftar. Berdasarkan hasil Rapat Koordinasi (Rakor) pada Kamis, (13/3) antara Dewan Amanat Mahasiswa Unisba (DAMU) dan DAM Fakultas (DAMF), Pemira akan berlanjut secara aklamasi.
Pada Kamis, (14/2) BPPU telah meloloskan verifikasi berkas paslon tersebut. Diketahui bahwa Capresma yaitu Kamal Rahmatullah dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Sedangkan wakilnya, Muhammad Setyadiharja dari Fakultas Teknik.
Hasil Rapat Koordinasi DAMU dengan DAM Fakultas
Ketua DAMU, Muhammad Hanif Musyaffa menjelaskan bahwa kesepakatan tersebut dilakukan karena aklamasi dinilai lebih efisien dan efektif. Rakor dihadiri oleh perwakilan dari DAMF Teknik, DAMF Hukum, DAM Fikom, DAMF Syariah, DAMF Tarbiyah dan Keguruan, serta DAMF Psikologi.
“Tentang Capres yang aklamasi, aklamasi sepakat, enggak (tidak memilih kotak kosong, Red), biar efisien, efektif, dan semuanya sepakat,” ungkap Hanif.
Meskipun begitu, mimbar bebas atau kampanye akan tetap diadakan sebagai syarat dilakukannya aklamasi berdasarkan hasil dari Rakor tersebut. Mimbar bebas bertujuan untuk mengenalkan Paslon yang akan naik jabatan kepada mahasiswa.
Menanggapi hal tersebut, Muhammad Ilham Haikal sebagai Ketua Komisi B DAM Fikom yang menghadiri Rakor mengungkapkan bahwa dirinya tidak setuju Pemira dilanjutkan secara aklamasi. “Saya sendiri kurang setuju gitu buat adanya satu calon ini, engga lah aklamasi itu, harus ada beberapa calon bukan hanya satu calon aja, tapi dari DAMU dilanjutin gitu aklamasinya, pengennya mah ada kotak kosong,” ucap Ilham saat diwawancarai pada Kamis, (13/03).
Selain itu, Bryan Yandika Purnama selaku Ketua DAMF Hukum juga pada awalnya menginginkan terdapat Paslon lawan melalui kotak kosong pada Pemira kali ini. Meskipun begitu, ia tetap menghormati hasil suara mayoritas saat Rakor
“DAM Hukum pengennya pemira tetap berjalan walaupun hanya satu paslon, namanya rangkaian Pemira itu harus tetap berjalan jadi ada pemilihan, kalau ada kotak kosong atau mekanisme yang lain ya sama aja. Cuma kalau pada akhirnya aklamasi sih kita menghormati keputusan bersama gitu, karena mayoritasnya memilih untuk aklamasi,” ucap Bryan saat diwawancarai pada Kamis, (13/02).
Ilham berharap aklamasi dibatalkan dan Pemira dapat dilaksanakan dengan kotak kosong sebagai lawannya. Sedangkan, Bryan mengharapkan Pemira dapat berjalan lancar dan baik serta dapat membangun kaderisasi di lingkungan Unisba menjadi lebih baik. Terakhir, Hanif mengharapkan Pemira dapat berjalan baik, lancar, dan sukses.
BPPU Menutup Pendaftaran Satu Hari Lebih Awal
Sebelumnya, Badan Penyelenggara Pemilihan Umum (BPPU) memperpanjang pendaftaran ke empat kali hingga Kamis, (13/2) lalu. Akan tetapi, Pihak Badan Penyelenggara Pemilihan Umum (BPPU) menutup pendaftaran pada Rabu (12/2), lebih awal satu hari dari tanggal yang telah diumumkan. Disinyalir hal ini merupakan kesalahan BPPU dalam mengunggah poster.
Perpanjangan pendaftaran menurut Surat Keputusan DAMU berdasarkan Rakor yang dilakukan dengan DAMF adalah Rabu, (12/2). Akan tetapi, dalam poster yang diunggah BPPU, perpanjangan pendaftaran dibuka hingga Kamis, (13/2)
Suara Mahasiswa telah berupaya menghubungi Ketua BPPU, Ayub Bakar Shidiq untuk meminta pernyataan perihal perpanjangan pendaftaran ini. Akan tetapi, hingga kini tidak ada jawaban.
Hal ini pun dikonfirmasi oleh Muhammad Hanif Musyaffa, Ketua Umum Dewan Amanat (DAM) Universitas Islam Bandung (Unisba) bahwa penutupan pendaftaran lebih awal adalah kesalahan dari pihak BPPU. Ia mengatakan, pihaknya telah memberikan garansi dengan masih menerima berkas hingga pukul 00.00 WIB pada Kamis (13/2) melalui informasi pada Rakor di hari yang sama pukul 18.00 WIB.
“Engga, engga pergantian (tanggal pendaftaran Pemira, Red), itu sesuai hasil Rakor (Rapat Koordinasi, Red) juga, Rakornya itu sampai hari Rabu (12/2), nah BPPU ini salah nge post makanya kita kasih garansi sok aja kalau mau ngirim berkas sampai hari ini (13/2) jam 00.00 WIB itu ditunggu,” jelas Hanif saat diwawancara pada Kamis, (13/2).
Selain itu, BPPU telah merilis timeline Pemira pada akun media sosialnya. Mulai dari verifikasi berkas Kamis (13/2), pengumuman lolos verifikasi Jumat (14/2), Screening Capresma dan Cawapresma Sabtu (15/2), pengumuman nilai Minggu (16/2), dan terakhir pemenang Pemira pada Sabtu, (17/2).
Terakhir, Hanif berharap agar Pemira dapat berjalan lancar dan sukses. “Mantap, lancar, sukses.” Ucapnya.
Reporter: Syifa Khoirunnisa dan Nabil Fadilah/SM
Penulis: Adelia Nanda Maulana/SM
Editor: Syifa Khoirunnisa/SM