
Badan Penyelenggara Pemilu Raya (BPPR) menghitung suara di Gedung Pelataran Khez Muttaqien pada Rabu (6/12/2017). Penghitungan suara ini dimenangkan oleh Albi Anugerah Pangestu sebagai ketua baru BEM dan Raka Farhan Alwani sebagai ketua baru DAM Fikom Unisba. Dalam penyelenggaraannya pemilihan Ketua DAM kali ini dilakukan dengan pemilihan langsung tidak lagi melalui pleno. (Gina/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba- Badan Penyelenggara Pemilu Raya (BPPR) Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) telah menghasilkan dua nama yang dijadikan ketua BEM dan DAM Fikom 2018-2019 dalam Pemilihan Umum (Pemilu) tahun ini. Albi Anugerah Pangestu terpilih sebagai ketua BEM dan Raka Farhan Alwani sebagai ketua DAM Fikom. Dalam rangkaiannnya pemungutan suara dilakukan pada tanggal 4 sampai 6 Desember 2017. Agenda tersebut berlangsung di Gedung Pelataran Khez Muttaqien pada Rabu (6/12).
Pemilihan DAM dan BEM tahun ini masing-masing diikuti oleh dua Pasangan Calon (Paslon). Dari hasil penghitungan suara Raka Farhan Alwani sebagai ketua DAM terpilih mendapat 360 suara. Sedangkan Ketua BEM dimenangkan oleh Albi Anugrah Pangestu dengan perolehan suara sebanyak 359.
Ketua BPPR Vinny Mifthac memaparkan jika agenda pemungutan sampai penghitungan suara berjalan dengan lancar. Menurut penjelasannya, BPPR menargetkan 650 pemilih pada tahun ini, tetapi ia bersyukur nyatanya bisa melebihi target. “Kemarin itu targetnya 650 dan alhamdulillah sekarang lebih dari target. Keseluruhan mahasiswa Fikom yang memilih itu 674. ” ungkapnya.
Albi Anugerah Pangestu ketua BEM yang terpilih mengatakan jika akan bersikap seimbang dalam cara memimpin. Menurutnya BEM periode lalu cenderung bersifat demokratis yang berkelanjutan dan sedikit dalam menggunakan hak otoriternya. “Menurut saya semuanya pasti ada kekurangan dan kelebihannya. Jadi tergantung situasi, ada saatnya kita demokratis dan otoriter,” terangnya.
Ketua DAM terpilih Raka Farhan Alwani mengungkapkan hasil suara yang diperolehnya di luar dari ekspektasi dirinya. Ia menuturkan hal yang akan diunggulkan dalam periode kepemimpinanya yakni pengoptimalan wadah aspirasi. “Wadah aspirasi saat ini saya rasa masih harus dioptimalkan dengan media dan sarana yang ada. Jadi itu yang akan saya maksimalkan, DAM Fikom Unisba sebagai penyalur aspirasi,” ungkapnya.
Ketua DAM Fikom periode 2017-2018 Agung Adytia menaggapi sistem Pemilu yang digunakan lembagag legislatif fakultasnya. Menurutnya cara ini dianggap lebih representatif dan lebih mewakili suara Fikom dibanding sistem pleno seperti tahun lalu. Ia berharap untuk ketua yang terpilih dapat menjalankan roda dengan kemampuan sendiri tanpa melihat kakak-kakaknya. “Untuk yang terpilih khususnya ketua DAM, yang baik mangga dilanjutkan yang buruk mangga lawan,” terangnya saat ditemui seusai acara. (Gina/SM)