Foto Ilustrasi.
Suaramahasiswa.info, Unisba – Gempa berkekuatan 6,1 – 7,7 SR disusul tsunami mengguncang Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/10). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Selasa (2/10), terdapat 1.234 korban meninggal dunia. Kejadian ini pun dirasakan oleh sanak keluarga Mohamad Wahyu Maulana dari Fakultas Syariah 2017 yang tinggal di wilayah Palu. Wahyu mengatakan bersyukur karena keluarganya di sana aman meskipun kondisi rumahnya retak atas kejadian tersebut.
“Keluarga aman dan sedang mengungsi. Kemarin pindah ke pusat kota dari gunung. Cuman kendalanya memang komunikasi yang suka terputus,” ujarnya saat dihubungi via telepon, Rabu (3/10).
Namun sampai saat ini Wahyu berkeinginan untuk bisa pulang ke kampung halaman dan menemui keluarganya. Ia menuturkan, kondisi dirinya yang masih mengurusi perkuliahan. “Sekarang belum bisa pulang karena masih dalam perkuliahan. Karena saya takut mengganggu perkuliahan.”
Bagian Program Baitul Maal, Adi menanggapi bencana tersebut. Ia mengatakan, Wahyu telah mengajukan permohonan keringanan biaya kuliah. Sementara ini Baitul Maal, menurutnya telah berusaha untuk meringankan biaya perkuliahan Wahyu. “Dikarenakan program beasiswa sudah lewat, biaya sumbangan dana ini dialihkan untuk IKT atau SKS dalam waktu dekat ini,” katanya. (Fadhila/SM)