Nita Narayani (dua dari kanan) bersama para perwakilan dari berbagai universitas se-Indonesia di seleksi tingkat nasional olimpiade nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Perguruan Tinggi (ON MIPA-PT) dibidang kimia. ( Dokumentasi Pribadi)
Prestasi enggak mesti harus juara, apapun yang sudah kita capai dengan usaha buat Nita Narayani. Bagi ia semua proses pencapaian yang diraihnya adalah sebuah prestasi. Mahasiswi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Prodi Farmasi ini, berhasil mengikuti lomba Biologi dan menjadi finalis olimpiade Kimia tingkat nasional.
Ia pun mengisahkan di awal tahun 2015 dirinya telah mengikuti seleksi untuk olimpiade Biologi tingkat nasional. “Tahu informasinya dari dosen katanya ada seleksi olimpiade, nah Nita coba ikutan seleksi yang Kimia tapi kata dosennya coba juga ikutan seleksi yang biologi. Eh tahunya lolos seleksi yg biologi,” jelasnya.
Berbekal persiapan selama satu bulan, alhasil membawa ia untuk mewakili Unisba hanya sampai di tingkat Jawa Barat saja. Pantang menyerah mungkin kata ini mewakili sosok perempuan asal Subang tersebut. Meski ditahun 2015 hanya sampai di tingkat nasional, satu tahun kemudian Nita mencoba kembali mengikut seleksi tingkat nasional Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Perguruan Tinggi (ON MIPA-PT) dibidang kimia.
Ia pun mempersiapkan diri selama empat bulan kurang untuk menghadapi olimpiade ini dibidang Kimia tersebut. Tepat 23 – 26 Mei 2016 dirinya mewakili Unisba dan Jawa Barat mengikuti seleksi tingkat nasional dalam. Dengan persiapan kurang lebih empat bulan, untuk mengiuti ON MIPA-PT di Hotel Kartika Candra, Jakarta. Jerih payahnya membawa ia menjadi finalis di olimpiade Kimia tingkat nasional ini, bersaing dengan 39 universitas se-Indonesia.
Selain itu perempuan yang aktif di BEM F-MIPA ini juga mengatakan ditahun 2016 akan diadakan program Klub Olimpiade (Klop). Di mana program ini diperuntukan khusus mahasiswa yang akan mengikuti olimpiade, mulai dari seleksi universitas hingga olimpiade nasional. Namun ia menyangangkan program ini, kurangnya dosen untuk mengajar serta minimnya ruang belajar. Padahal ini salah satu program dari BEM-F MIPA sendiri.
“Tapi itu masih bisa di maklumin, karena bukan bidang murni jadi seadanya aja dosennya juga. Kalau masalah ruangan kampus Ranggamalela ruangannya terbatas,” ujarnya dengan pasrah.
Nita juga mengungkapkan tak hanya ia saja yang mengikuti seleksi olimpiade ON MIPA-PT, bersama enam temanya di bidang Biologi dan Kimia serta tujuh dari Matematika. Namun teman-temanya hanya sampai di tingkat wilayah. (Wulan/SM)