Poster yang ditempelkan di depan Sekretariat Dewan Amanat Mahasiswa Unisba (DAMU) mengenai keberlanjutan Pemilihan Raya (Pemira). (Foto: Muhammad Adnan Firdaus/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba– Sekretariat Dewan Amanat Mahasiswa (DAMU) Universitas Islam Bandung (Unisba) terlihat dipenuhi poster pada Sabtu (18/03) pukul 05.35 WIB. Poster tersebut berisikan protes terkait tidak adanya kepastian mengenai keberlanjutan Pemilihan Raya (Pemira) setelah diberhentikan pada Senin (27/02) lalu.
Terkait penempelan poster tersebut, Suara Mahasiswa mencoba menghubungi Ketua DAMU, Rafie Muhammad Azziz. Namun ia menolak untuk diwawancarai.
Namun, menurut Ketua Badan Penyelenggara Pemilihan Umum (BPPU), Muhammad Rhamdan terkait poster tersebut ia mengaku baru mengetahuinya dari Story Instagram Suara Mahasiswa. Selain itu, terkait pemira memang sejak diberhentikan pada hari Senin (27/02) hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya. Hal tersebut karena BPPU masih menunggu keputusan dari pihak kemahasiswaan yang akan memfasilitasi penjadwalan mediasi.
“Karena nantinya mediasi akan difasilitasi oleh pihak kemahasiswaan, jadi saya dan pihak DAMU selalu menanyakan kepada pihak kemahasiswaan mengenai kelanjutan Pemira, tapi sampai saat ini masih belum ada kepastian.” Tuturnya pada Minggu (19/01).
Menanggapi hal tersebut, Wakil Rektor III, Amrullah Hayatudin menjelaskan kemungkinan mediasi akan dilakukan pada bulan Ramadhan dan akan dihadiri oleh Kepala Bagian (Kabag) Kemahasiswaan, dua Pasangan Calon (Paslon) dan Tim Sukses (Timses) dari kedua belah pihak. Namun, saat ini pihaknya masih menunggu tanggapan dari seluruh Pimpinan Fakultas mengenai permasalahan Pemira.
“Setelah Pemira diberhentikan, kami langsung mengadakan rapat zoom bersama Wakil Dekan (Wadek) dari 10 Fakultas untuk melihat tanggapan dari masing-masing Fakultasnya. Namun, untuk keputusan kelanjutan Pemira tetap diputuskan oleh pihak yang bersangkutan (BPPU).” Jelasnya saat ditemui pada Selasa (21/03).
Ia melanjutkan, hingga saat ini hanya empat Wadek yang sudah memberikan tanggapan mengenai Pemira, diantaranya dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Psikologi, Fakultas Teknik, dan Fakultas Hukum. Meski begitu, ia menambahkan jika masih tidak menemukan titik terang maka akan dipilih Presiden mahasiswa (Presma) sementara oleh pihak pimpinan Universitas hingga bulan Agustus sebelum terpilih Presma melalui Pemira.
Salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) angkatan 2021, Mohamad Ardaffa Satibi menganggap bahwa permasalahan terjadi karena tidak adanya ketegasan dari pihak BPPU. Dengan begitu, dirinya merasa tidak ingin tahu menahu lagi mengenai Pemira karena sudah banyak permasalahan yang terjadi sebelumnya.
“Menurut saya seharusnya ada revolusi dari BPPU sendiri agar lebih jelas lagi dalam hal transparansi dan sosialisasi kepada para mahasiswa. Karena kalau sudah banyak keributan gini berarti ada yang salah dari sistematika pemiranya.” Tuturnya pada Selasa (21/03).
Senada dengan Ardaffa, Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) angkatan 2021, Muhamad Rivaldi Yusuf pun berharap agar BPPU lebih sistematis dalam membuat aturan dan menjalankan sistematika yang ada. “Sebenernya sangat disayangkan ya pemira belum dilanjut lagi karena sekarang pergerakan dari BEMU-nya juga tidak ada.” Ungkapnya pada Selasa (21/03).
Reporter: Melani Sri Intan/SM
Penulis: Melani Sri Intan/SM
Editor: Muhammad Irfan/SM